Solopos.com, SINTANG — Banjir yang melanda 12 kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat selama empat pekan belum juga surut. Banjir mengakibatkan 35.117 rumah tenggelam, 140.468 jiwa terdampak banjir dan dua warga meninggal dunia itu meluluhlantakkan wilayah tersebut.

PromosiRiwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Ribuan warga terpaksa mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian bahkan puluhan warga ada yang mengungsi di hutan Desa Sungai Rambai, Kelurahan Mekar Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat akibat rumah mereka terendam banjir.

 

Warga melihat beberapa rumah yang tenggelam akibat banjir di Desa Sungai Rambai, Kelurahan Mekar Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (17/11/2021). (Antara/Jessica Helena Wuysang)

 

Warga berada di depan tenda pengungsian di dalam hutan Desa Sungai Rambai, Kelurahan Mekar Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (17/11/2021). (Antara/Jessica Helena Wuysang)

Sebanyak 30 orang korban banjir yang mengungsi ke hutan sejak sebulan terakhir karena rumah mereka tenggelam itu membutuhkan air bersih untuk mandi dan dikonsumsi, obat-obatan, sembako serta pelayanan kesehatan.

 

Sebuah surau di tepian Sungai Kapuas tenggelam oleh banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (17/11/2021). (Antara/Jessica Helena Wuysang)

 

Seorang anak berada di tenda pengungsian di dalam hutan Desa Sungai Rambai, Kelurahan Mekar Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (17/11/2021). (Antara/Jessica Helena Wuysang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi