SOLOPOS.COM - Seorang korban sekaligus mahasiswa peserta aksi massa, Aziz Rahmat. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Aksi Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), diwarnai kericuhan pada Rabu (1/4/2024). Sejumlah mahasiswa tampak tersungkur dan terluka saat polisi anti huru-hara dikerahkan dan water cannon ditembakkan.

Seorang korban sekaligus mahasiswa peserta aksi massa, Aziz Rahmat, menceritakan sebelum kericuhan itu para peserta hanya ingin membuka pintu gerbang dan menyuarakan aksi di halaman area DPRD Jateng. Namun karena tak diberi izin, saling dorong pun terjadi hingga akhirnya polisi mengerahkan polisi anti huru-hara dan mobil water cannon.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Tapi yang kami dapatkan, saya dipukul. Bahkan baju saya ditarik [hingga sobek], kepala saya dipukul, saya dicakar dan ditarik-tarik,” kata Aziz di lokasi kejadian.

Saat kericuhan itu terjadi, Aziz juga melihat teman-teman lainya mendapat kekerasan serupa. Oleh karena itu, ia mempertanyakan kehadiran polisi yang seharusnya memberi keamanan malah memberi kekerasan.

“Polisi katanya menjaga, kami hanya ingin masuk ke pelataran [DPRD Jateng] tapi represif yang kami dapatkan,” akunya.

Sejauh ini, pasca kericuhan, masih belum diketahui berapa banyak korban dari peserta aksi massa. Adapun saat berita ini ditulis, aksi di depan Kantor DPRD Jateng itu telah selesai.

“Kami belum tahu pasti jumlah, akan kami hitung lagi berapa korbannya,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi yang digelar dalam rangka Hari Buruh Internasional atau May Day di depan kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), diwarnai kericuhan, Rabu (1/5/2024). Sejumlah mahasiswa pun tampak terluka karena terhempas dari mobil komando saat water canon ditembakkan oleh aparat kepolisian.

Kericuhan tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, kala itu, suasana di depan kantor DPRD Jateng mulai memanas lantaran peserta aksi terus memaksa merangsek ke dalam halaman dengan mendorong gerbang atau pintu masuk. Akhirnya, aparat kepolisian mengerahkan polisi anti huru-hara dan menembakkan water cannon untuk memecah kerumunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya