SOLOPOS.COM - Ilustasi pendidikan (JIBI/Dok)

Selain gaji, anggaran pendidikan juga diperuntukkan sertifikasi guru pegawai negeri sipil

Harianjogja.com, JOGJA-Alokasi anggaran pendidikan di Jogja tahun depan mendapat porsi terbesar, yakni mencapai 24,34% dari total belanja daerah Rp418,3 miliar.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Adapun total belanja daerah Rp1,7 triliun. Namun, anggaran pendidikan tersebut sebagian besar digunakan untuk gaji, pegawai, guru berikut dan tunjangan sertifikasi profesi. “Lebih dari 50 persennya memang untuk belanja tidak langsung [gaji guru dan tunjangan profesi],” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Jogja Budi Asrori, Kamis (23/11/2017).

Budi tidak menyebut berapa angkanya, tetapi ia memastikan hampir tiap tahun gaji pegawai dan guru yang paling banyak menyerap anggaran. Budi menyebutkan, pegawai dan guru di Dinas Pendidikan paling banyak dari organisasi perangkat daerah lainnya. Jumlahnya mencapai sekitar 2.400.

Selain gaji, anggaran pendidikan juga diperuntukkan sertifikasi guru pegawai negeri sipil. Jika dihitung 50 persen saja, maka anggaran pendidikan untuk pegawai dan guru mencapai sekitar Rp209 miliar. Dari jumlah tersebut sekitar Rp88 miliar khusus untuk sertifikasi guru pegawai negeri sipil (PNS).

Selebihnya, anggaran terbesar untuk belanja langsung seperti hibah adalah bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) untuk SD dan SMP negeri dan swasta Rp60 miliar. Kemudian, bantuan jaminan pendidikan daerah (JPD) sekitar Rp30 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya