SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bakal membangun 11 sumur uji di beberapa desa/kelurahan. Pembuatan sumur uji itu untuk mencari potensi air bersih untuk masyarakat yang kesulitan air.

“Sumur uji adalah kegiatan fisik berupa pengeboran sumur dalam,” ujar Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, kepada Solopos.com, Selasa (21/5/2024).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Gojali menyampaikan tujuan dibangunnya sumur uji yaitu untuk mendapatkan potensi sumber air bersih yang layak digunakan masyarakat. Sumur uji, tutur dia, dibangun di lokasi dengan tiga kriteria yaitu belum tercukupi layanan air bersih, rawan kekeringan, dan di luar cakupan layanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Pudam).

Kegiatan pembangunan sumur uji dilaksanakan di daerah yang capaian air bersihnya belum 100% dan tidak memiliki sumber air berupa mata air. “Maka alternatifnya adalah dengan pembuatan sumur uji,” kata dia.

Gojali menjelaskan lokasi pembangunan sumur uji yakni Kelurahan Kemiri di Kecamatan Mojosongo, Desa Mliwis di Kecamatan Cepogo, Desa Ngagrong di Kecamatan Gladagsari, Desa Ngleses di Kecamatan Juwangi.

Kemudian, Desa Sumberagung di Kecamatan Klego, Desa Karangnongko di Mojosongo, Desa Tlogolele di Selo, Desa Winong di Kecamatan Boyolali, Desa Sukorejo di Musuk, Desa Jaten di Kecamatan Klego, dan Desa Jlarem di Kecamatan Gladagsari.

Setiap lokasi pembangunan sumur uji dianggarkan dana sekitar Rp190 juta. Dengan 11 sumur uji yang dibangun, total anggaran yang digelontorkan Pemkab untuk kegiatan ini mencapai Rp2,09 miliar.

Untuk pembuatan sumur itu, akan dilakukan pengeboran dengan perkiraan awal kedalaman sesuai dengan hasil pengecekan geolistrik. Pembangunan fisik sumur uji dilaksanakan secara kontraktual atau oleh penyedia jasa yang memiliki kemampuan pengeboran sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI).

Gojali menyampaikan pembangunan sumur uji bakal dilaksanakan kurang lebih tiga bulan. Pengadaan sumur uji, tutur dia, bakal diupayakan ada tiap tahun.

Ia berharap dengan pembangunan sumur uji tersebut bisa didapatkan sumber air dalam yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat. “[Pembangunan] sebagian sudah jalan di bulan ini, jadi Mei hingga Juli,” jelas dia.

Sementara itu, Kades Jlarem, Teguh Karyanto, mengatakan pengerjaan sumur uji di daerahnya telah mulai dibangun di Dukuh Ngaglik. Selama ini, warga mengandalkan sumber mata air di Gunung Merbabu.

Sehingga, ia berharap pembangunan sumur uji di Ngaglik berhasil mendapatkan air dan mengurangi ketergantungan warga dengan sumber mata air di Merbabu. Dengan sumur uji tersebut, Teguh mengatakan akan ada ratusan warga di sekitar Ngaglik yang mendapatkan manfaat berupa air air bersih.

“Mudah-mudahan program ini berhasil, bisa keluar air dan berhasil. Dulu pernah buat sumur bor, akan tetapi belum berhasil. Semoga yang kali ini berhasil,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya