SOLOPOS.COM - Balita korban penyiksaan dirawat di rumah sakit. (Detikcom)

Solopos.com, BATU — Balita 2,5 tahun, NS, di Kota Batu disiksa calon suami ibunya, W, 25, dengan cara disulut rokok dan disiram dengan air panas. Akibat ulah W, kulit balita itu melepuh, terbakar, dan berdarah.

Pelaku, W, tercatat warga Beji, Junrejo, Kota Batu. W sedianya menikahi ibu korban, C, 23, warga Desa Punten, Bumiaji, Kota Batu. Pelaku menyiksa NS di rumahnya karena C dan NS tinggal bersama W. Korban menjalani perawatan di RS Hasta Brata, Kota Batu sejak Minggu (24/10/2021). Korban ditemani ibu dan tetangga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Janda Madiun Ditemukan Meninggal Pendarahan di Telinga, Pembunuhan?

Dilansir dari Detikcom, Selasa (26/10/2021), kondisi korban memprihatinkan. Kulit NS melepuh dan merintih kesakitan karena merasakan panas. Sejumlah orang di ruang perawatan sesekali mengipasi tubuh NS berharap bisa meredakan rasa sakit balita malang itu. Tatik, 37, kerabat korban menyampaikan luka melepuh di tubuh korban akibat sulutan rokok. Bekas sulutan rokok ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. “Ada luka bekas sulutan rokok dan disiram air panas. Hampir di seluruh bagian tubuh,” ujar Tatik.

Tatik bersama kerabat lain awalnya kesulitan mendapatkan informasi penyebab luka korban. Hal ini karena ibu kandung korban tak berani membeberkan apa yang menimpa putri semata wayangnya. Bahkan, keluarga meminta bantuan perangkat desa dan tetangga untuk mengungkap peristiwa tersebut.

Baca Juga : Wuss! Kubah Masjid Terbang Kena Angin Kencang

“Ibunya enggak mau terbuka mungkin tertekan atau takut sama pelaku. Jadi kami harus mendesak baru menyampaikan. Itu saja tidak detil. Pelaku calon suami ibunya. Kami sudah melaporkan kasus ini ke polisi dan pelaku telah mengakui,” jelas perempuan berjilbab itu.

Si Ibu Menutupi

Peristiwa terungkap dari kecurigaan kakak kandung C saat melihat tubuh NS terluka dan melepuh. “Awalnya kakak kandung ibunya curiga melihat luka korban. Ketika ditanya jawabnya gatal-gatal. Kami melapor ke desa.”

Kades Beji, Deny Cahyono, menuturkan peristiwa yang dialami korban terungkap saat tetangga korban melapor ke perangkat desa untuk meminta pertolongan. “Jadi awalnya tetangga melapor ke perangkat Bagian Kesra karena beberapa luka yang dialami korban,” ujar Deny.

Deny menyebut beberapa luka melepuh di wajah, tangan, dan kaki. Dia juga melihat bekas darah mengering di bawah hidung. “Ibunya mungkin ketakutan. Bilangnya gatal-gatal. Setelah dibawa ke rumah sakit baru diketahui itu luka karena tindak kekerasan,” kata Deny.

Baca Juga : Tidak Tes DNA, Kasus Pengusaha Sragen Hamili Gadis Madiun Dilimpahkan

Deny menjelaskan ibu korban hendak menikah dengan pelaku, W. Persyaratan administrasi pernikahan telah diajukan. Selama proses tersebut, korban bersama ibunya tinggal bersama W. “Mau menikah. Surat sudah diurus. Selama itu korban bersama ibunya tinggal di rumah calon suami. Tindak penyiksaan diduga dilakukan beberapa kali dan korban itu anak bawaan pernikahan sebelumnya,” ungkap dia.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu dan Dinas Sosial telah mendatangi RS Hasta Brata. “Kemarin kami ke sana, dalam pertemuan belum banyak mendapatkan informasi dari ibunya. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi,” terang Kepala DP3AP2KB Kota Batu, M Furqon MD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya