SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Buruh anggota Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta UMK Jateng 2022 naik sekitar 10% atau sekitar Rp300.000-Rp400.000. Usulan tersebut disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Buruh diwakili Sekjen KSPI, Aulia Hakim dan beberapa ketua organisasi buruh di Jateng berdialog dengan Ganjar sebagai tindak lanjut atas aksi demo yang dilakukan KSPI pada 10 November 2021. Pertemuan ini merupakan undangan dari Gubernur Jateng yang ingin mendengarkan aspirasi kaum buruh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pertemuan itu mereka membahas tentang usulan serta formula UMK Jateng 2022. Sekjen KSPI mengapresiasi Gubernur Ganjar yang mau menerima dan mendengarkan aspirasi kaum buruh.

“Upah kita masih sangat kecil jika dibanding dengan provinsi lain. Sehingga kedatangan kami ini untuk menyampaikan formula upah dengan kebutuhan buruh yang semakin banyak secara langsung pada pak Ganjar,” katanya seperti dilansir Suara.com, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Buruh Jateng Minta UMK 2022 Naik Rp449.600, Ini Detailnya

Aulia mengatakan kebutuhan buruh terus bertambah di masa pandemi. Mereka harus mengeluarkan anggaran untuk membeli masker, hand sanitizer, vitamin, kuota belajar untuk anak dan lain sebagainya.

“Dengan memperlihatkan kebutuhan pokok semasa pandemi itu, kami mengusulkan kenaikan upah di Jawa Tengah minimal 10 persen dari tahun 2021. Kalau dihitung, kenaikan sekitar Rp300.000-Rp400.000,” jelasnya.

Aulia meyakini Ganjar akan realistis dan mau menaikkan upah buruh untuk tahun depan. Apalagi tahun lalu, Ganjar menjadi satu-satunya Gubernur yang menetapkan upah lebih tinggi dari nasional.

“Kami harap pak Ganjar mengulang kembali prestasi tahun lalu, dengan menetapkan angka kenaikan upah di atas nasional,” pungkasnya.

Baca juga: Ketemu Ganjar, Buruh Jateng Minta UMP 2022 Naik Rp400.000

Gubernur Ganjar mengapresiasi kaum buruh yang menyampaikan masukan terkait UMK Jateng 2022 secara langsung kepadanya. Dia menilai berdialog merupakan cara efektif menyampaikan aspirasi ketimbang demo.

“Saya terimakasih karena kawan-kawan aktif. Karena sedang pandemi, bagus juga kalau modelnya menyampaikan langsung ke kita. Kemarin saya lihat mereka demo. Sudahlah, daripada hujan-hujanan, pagar saya rusak, mending datang saja ngobrol begini kan enak,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan usulan kaum buruh tetap ditampung dan dipertimbangkan. Namun, Ganjar juga semua pihak mempertimbangkan kondisi perusahaan masing-masing. Karena tidak hanya buruh, pemprov Jateng juga mendapat banyak keluhan dari para pengusaha yang terdampak pandemi.

“Makanya saya minta semua melihat, syukur-syukur kawan-kawan buruh membantu mengklaster, apakah perusahaan tempat mereka bekerja masih untung, biasa saja atau nyungsep. Karena kami saat ini ngopeni banyak sekali mereka yang terkena PHK, pengurangan jam kerja dan lainnya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya