SOLOPOS.COM - Panitia mahasiswa berfoto bersama seusai rapat koordinasi. (Istimewa/Fiskom UKSW)

Solopos.com, SALATIGA — Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) akan menjadi tuan rumah Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia ke-33 atau PNMHII XXXIII.

Rencana, kegiatan dibuka secara resmi Senin (15/11/2021) di Balairung Universitas. Acara akan berlangsung selama 4 hari atau hingga Kamis (18/11/2021). Ketua pelaksana PNMHII XXXIII, Lingga Theresia, menuturkan agenda tahunan Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional Indonesia akan diikuti 479 peserta dari 64 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Kegiatan ini kami adakan secara offline dan online. Ada 92 mahasiswa HI yang akan mengikuti rangkaian kegiatan secara offline dan 387 mahasiswa lainnya mengikuti secara online melalui zoom meeting,” kata Lingga saat ditemui di sela-sela persiapan acara, Jumat (12/11/2021).

Baca Juga : Keren! Guru di Grobogan Ini Dapat Kesempatan Main Bareng Band Gigi

Kegiatan tatap muka diadakan di kampus UKSW dan Hotel Laras Asri Salatiga. Lingga menjamin kegiatan tatap muka dilaksanakan dengan tetap menaati protokol kesehatan.

Membangun Relasi

Lebih lanjut, mahasiswa HI angkatan 2018 itu menuturkan kegiatan PNMHII tahun ini mengangkat tema “The World Amidst Uncertainties : Calling for International Collaborative Response”. PNMHII ke-33 diharapkan menjadi sarana komunikasi, diskusi, dan menambah wawasan seputar isu ilmu hubungan internasional lewat tema tersebut.

“Melalui rangkaian acara yang ada diharapkan teman-teman mahasiswa HI dapat memaksimalkan wadah ini untuk pengembangan diri dan membangun relasi antarsesama mahasiswa HI lain,” tutur dia.

Baca Juga : Restorasi Situs Liyangan di Lereng Gunung Sindoro Gunakan Batu Baru

PNMHII ke-33 akan diisi kegiatan seminar nasional “Managing Economic Uncertainty in Pandemic Era”. Seminar nasional itu akan menghadirkan pembicara, salah satunya Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi. Selain itu juga akan diisi kegiatan Satya Wacana Diplomatic Course, Sidang Forum, Paper Presentation, dan Joint Statement Forum.

iklan uksw 2
Wakil Dekan Fiskom, Ketua Program Studi Hubungan Internasional dan panitia lainnya saat melakukan koordinasi kegiatan. (Istimewa/Fiskom UKSW)

Kenalkan UKSW dan Salatiga

Wakil Dekan Fiskom, Triesanto Romulo Simanjuntak, dan Ketua Program Studi Hubungan Internasional, Christian H.J de Fretes, ditemui pada kesempatan yang sama menyampaikan dukungan fakultas terhadap penyelenggaraan kegiatan itu. Triesanto menuturkan menyelenggarakan kegiatan secara hybrid di masa pandemi Covid-19 memberikan tantangan tersendiri. Selain itu, kegiatan tersebut akan melibatkan banyak peserta.

“Kami dari fakultas, prodi dengan didukung teman-teman mahasiswa sebagai panitia pelaksana telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal,” tutur Triesanto.

Baca Juga : Sejuknya Kebun Teh Tambi Jadi Start Pemanasan Sebelum Wisata ke Dieng

Dia berharap rangkaian acara PNMHII XXXIII dapat berjalan lancar. “Tentunya ini akan menjadi cerita tersendiri. Kali pertama mengadakan event dengan peserta tidak sedikit dan dari berbagai wilayah di Indonesia. Ini masa pandemi Covid-19. Namun, kami berharap acara berjalan lancar dan meninggalkan kesan baik bagi semua peserta,” imbuh dia.

Kampus Indonesia Mini

Hal senada disampaikan Christian de Fretes. Dia mengungkapkan HI UKSW juga ingin mengenalkan kampus UKSW Salatiga dan juga Kota Salatiga melalui kegiatan itu. UKSW Salatiga dikenal sebagai kampus Indonesia mini. Selain itu, Salatiga mendapat julukan kota paling toleran di Indonesia.

“Dikenal sebagai kampus Indonesia mini memberikan warna berbeda bagi HI UKSW dibanding prodi yang sama di universitas lain. Dari kegiatan ini kami juga ingin mengenalkan UKSW dan Salatiga kepada semua peserta kegiatan PNMHII yang datang dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga : Siap-Siap! Semarang Night Carnival Bakal Digelar Pekan Depan

Sebanyak 64 perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan itu, antara lain Universitas Abdurrad, Universitas Andalas, Universitas Lampung, Universitas Riau, Universitas Almuslim Bireuen Aceh, Bina Nusantara University, President University, Universitas Indonesia, Universitas Pelita Harapan, Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, dan Universitas Tanjungpura.

Rekomendasi
Berita Lainnya