SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR —  Sedikitnya ada 12 figur yang belakangan mencuat dalam bursa calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) di Pilkada Karanganyar yang akan digelar 27 November 2024. Para figur ini berasal dari beragam latar belakang, mulai politikus, birokrat, hingga pengusaha.

Untuk kalangan politikus beberapa nama yang muncul seperti dari PDIP ada Ketua DPC PDIP yang juga Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo; Sekretaris DPD PDIP yang juga Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto; mantan Bupati Karanganyar, Rober Christanto; dan anggota DPR, Paryono.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Kemudian dari Partai Golkar ada Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani dan Wakil Ketua DPRD, Anung Marwoko. Dari Partai Gerindra muncul nama Ketua DPC Gerindra Karanganyar, Adhe Eliana. Lalu nama Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti, juga menguat. Begitu pula nama politikus PKB, Tony Hatmoko.

Di kalangan birokrat, muncul nama Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu. Sedangkan dari profesi pengusaha muncul nama putra Paryono, Disa Ageng Alifven. Sementara dari kalangan profesional, menguat nama istri almarhum Rohadi Widodo, Hadiasri Widiyasari yang merupakan seorang dokter.

Ketua DPC PDIP Karanganyar, Bagus Selo, mengatakan sah-sah saja nama-nama bakal cabup dan cawabup potensial mencuat. Namun untuk PDIP siapa calon yang akan diusung, kata Bagus, keputusannya tetap ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bagus tak menampik nama-nama dari internal yang masuk bursa tersebut merupakan kader terbaik PDIP.

“Di PDIP apa pun keputusan siapa yang maju [di pilkada] ada Bu Ketum. Kami tegak lurus apa pun keputusannya,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di Gedung DPRD pada Selasa (19/3/2024).

PDIP akan membuka pendaftaran untuk menjaring dan menyaring cabup dan cawabup. Pendaftaran dibuka tidak hanya untuk kader partai, namun umum. Meski demikian, PDIP tetap mengutamakan kader partai.

“Kalau sesuai aturan, bagi daerah yang perolehan pileg lebih 5% untuk kursi bupati diutamakan untuk kader PDIP,” katanya.

Saat ini, PDIP Karanganyar masih fokus dalam mengawal rekapitulasi hasil Pemilihan Legislatif (Pileg). PDIP baru akan intensif membahas Pilkada selepas Lebaran nanti. Termasuk terkait koalisi.

Sejauh ini Bagus mengaku pihaknya belum menjalin komunikasi dengan partai politik manapun. Meski nantinya PDIP tetap membuka pintu koalisi dengan partai politik lainnya.

Sementara itu Ketua Dewan Syuro PKB Karanganyar, Tony Hatmoko, yang namanya diusulkan DPC PKB sebagai cawabup, menyatakan akan ikut keputusan partai. Sebagai kader partai, Tony siap menjalankan keputusan partai termasuk jika diamanahkan untuk maju Pilkada nanti.

“Kalau saya sebagai kader partai tinggal menunggu perintah dan surat tugas dari DPP. Masalah Pilkada ini kan bukan urusan daerah, tapi DPW dan DPP,” katanya.

Tony memilih bersikap realistis dengan bercermin dari hasil perolehan suara di Pileg lalu. Ia menilai idealnya PKB bisa berkoalisi dengan PDIP. Namun tentunya semua keputusan tetap ada di tangan DPP PKB.

Terkait komunikasi dengan partai politik lain, Tony mengaku belum ada. Namun secara personal komunikasi dengan Bagus Selo maupun Anung Marwoko sudah sering dilakukan.

“Ya sifatnya komunikasi biasa pertemanan sesama pimpinan Dewan. Kalau komunikasi antar partai belum ada lah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya