SOLOPOS.COM - Pemantauan arus lalu lintas di TPR Parangtritis pada Jumat (31/12/2021). (Harian Jogja/Catur Dwi Janati)

Solopos.com, BANTUL — Suasana malam pergantian tahun di objek wisata Pantai Parangtritis tak semeriah tahun-tahun sebelumnya.

Setidaknya, demikian yang dirasakan salah satu pedagang jagung bakar di pinggir Pantai Parangtritis. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengizinkan tempat wisata buka tahun ini, tetapi suasana di pantai tak seramai hari biasa.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Pedagang jagung bakar di pinggir Pantai Parangtritis, Pariyem, mengaku sepi pembeli. Ia buka dari pukul 17.00 WIB, tetapi hingga 21.00 WIB belum banyak pembeli. “Sepi, baru laku delapan,” tutur Pariyem Jumat (31/12/2021).

Baca Juga : Mobil Listrik Solo Gagal Jalan Gegara Hujan, Penumpang Gigit Jari

Pariyem mengaku lama tak jualan. Salah satunya karena objek wisata ditutup pada momen perayaan tahun baru setahun lalu. Padahal, Pariyem bisa menjual 100 jagung semalam pada momen yang sama saat tidak pandemi.

“Tahun baru kemarin tidak jualan. Kalau tahun baru sebelum Covid-19 itu ramai. Bisa laku 100 tongkol jagung. Ini [malam tahun baru 2022] sampai jam 21.00 WIB baru [laku] delapan [tongkol jagung]. Saya hanya menyiapkan 30 tongkol jagung,” tutur dia.

Kondisi lebih miris dialami pedagang tikar plastik, Suyadi. Ia mulai berjualan pukul 18.00 WIB. Hingga pukul 21.00 WIB, lelaki asal Klaten itu baru bisa menjual dua lembar tikar plastik.

Baca Juga : Pengunjung Waduk Gajah Mungkur Membeludak, Pengelola Minta Bantuan

Sebelum pandemi, ia bisa menjual 100 tikar pada malam tahun baru. Tikar tersebut milik juragannya dan dijual Rp5.000 per lembar. Ia mengaku mendapat komisi Rp1.500 per tikar yang terjual.

“Ini punyanya orang. Ini bawa 50 [lembar tikar] baru laku dua. Ini per biji saya dapat Rp1.500.”

Pantauan Harian Jogja, arus lalu lintas di sepanjang Jalan Parangtritis pada Jumat dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB ramai lancar. Ada penambahan volume kendaraan, tetapi tidak ada kemacetan di sejumlah persimpangan.

Baca Juga : Bukan Oleh Dinas, Gunung Kemukus akan Dikelola Pihak Ini

Antrean kendaraan mulai tampak di TPR Parangtritis. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, meninjau TPR Parangtritis pada Jumat. Bupati menyebut situasi malam pergantian tahun lancar karena rekayasa arus lalu lintas dan pengamanan.

“Sejauh ini lancar-lancar saja karena memang ada manajemen lalu lintas genap-ganjil. Sehingga ini bisa memecah kerumunan,” ujarnya.

Pemadaman Lampu

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, menyampaikan anggota kepolisian menyebar ke sejumlah titik. Selain penerapan sistem ganjil-genap, Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul juga memadamkan lampu penerangan. Cara ini dinilai ampuh mencegah kerumunan di tempat rawan keramaian.

Baca Juga : Waduk Pidekso Wonogiri Belum Dibuka Untuk Umum, Banyak Warga Kecele

Kepala Dinas Perhubungan, Aris Suharyanta, membenarkan hal tersebut. “Lampu yang kami matikan di Klodran, di taman itu, kemudian di Pasar Bantul,” ujarnya.

Bahkan, Aris menuturkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terpaksa menutup sementara sejumlah lokasi saat momen pergantian tahun. “Yang kami tutup dan matikan lampu di Pasar Seni Gabusan, Taman Milenial, dan Taman Paseban juga,” ungkap dia.

Pemadaman lampu di sejumlah lokasi ini akan berlaku mulai Jumat (31/12/2021) hingga Senin (3/1/2022). “Mati lampu hari ini sampai Senin. Karena malam Senin kami indikasikan masih ramai,” katanya.

Baca Juga : Pesta Kembang Api Semarakkan Langit Tawangmangu Sambut Tahun Baru 2022

Dalam rangka pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas pada momen pergantian tahun baru, Dishub Bantul menurunkan 200 personel. Mereka akan berjaga dari Jumat (31/12/2021) sampai Minggu (2/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya