Solopos.com, SOLO–Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo akan melatih pengurus rumah ibadah dalam mengantisipasi kebakaran di Kota Solo.
Kejadian kebakaran mayoritas terjadi di lahan kosong pada tahun lalu, kemudian kebakaran rumah. Peristiwa terbesar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kepala Damkar Kota Solo, Sutarja, menjelaskan Damkar akan menggandeng pengurus masjid diawali dari Kecamatan Jebres dalam waktu dekat. Pengurus rumah ibadah maupun tokoh masyarakat dianggap suka menolong.
“Pengurus masjid itu jelas wong Solo, dia sering di rumah. Kalau bekerja pasti pulang ke Solo. Ini dalam upaya kami meningkatkan atau menambah ketokohan mereka,” jelas dia kepada Solopos.com, Jumat (17/5/2024).
Selain pengurus masjid, kata dia, Damkar Solo nantinya menggandeng pengurus gereja. Gereja memiliki pengurus atau tokoh pemuda di wilayah kelurahan. Damkar juga akan mengaktifkan relawan yang telah terbentuk di 54 kelurahan untuk tindakan preventif peristiwa kebakaran.
“Mulai pekan ini Damkar mulai cek hydrant di seluruh kota dan mulai pekan depan Damkar mulai menggiatkan latihan-latihan pemadaman, baik latihan pemadaman dengan alat tradisional dan dengan Alat Pemadam Api Ringan [APAR],” ujar dia.
Menurut dia, mayoritas kejadian kebakaran tahun lalu terjadi di lahan kosong dan rumah di Kota Solo tahun lalu. Kejadian kebakaran di lahan kosong akibat membakar sampah. Sedangkan rumah terbakar akibat korsleting.
“Penyebab dari elpiji agak menurun. Sekarang orang menggunakan kompor gas sudah lebih paham,” papar dia.
Dia menjelaskan Damkar Kota Solo memiliki empat posko di Kota Solo, yakni di Pedaringan, Gading, Kotta Barat, dan Banyuanyar. Posko Banyuanyar merupakan markas Damkar Solo yang beroperasi tahun lalu.
“Kami sudah menambah rescue unit car tahun lalu. Kami tambah satu unit mobil pemadam kebakaran high pressure tahun ini. Unit ini bisa diparkir di jalan besar untuk menjangkau perkampungan dengan gang sempit. Total armada Damkar ada 17 unit,” ujar dia.
Badan Pusat Statistik Kota Solo merilis jumlah peristiwa kebakaran dan jenis yang terbakar pada 2023, yakni jumlah kebakaran 140 peristiwa.
Jumlah rumah terbakar 46 peristiwa, toko swalayan 1 peristiwa, dan lainnya 93 peristiwa. Sedangkan kejadian kebakaran terbanyak terjadi Juli, Agustus, dan November.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
