SOLOPOS.COM - FOTO TRUK TERJEBAK LAHAR DINGIN : Truk Penambang Pasir Terjebak Lahar Dingin Merapi

Solopos.com, SLEMAN — Banjir lahar dingin Gunung Merapi pada Rabu (1/12/2021) lalu direspons Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan menetapkan status tanggap darurat. Bencana banjir lahar dingin Merapi lalu merusak jaringan pipa air bersih di sepanjang alira sungai berhulu Gunung Merapi.

“Kami tetapkan status tanggap darurat bencana banjir lahar hujan Gunung Merapi sebagai upaya cepat untuk langkah penanganan,” kata Bupati Kustini Sri Purnomo di Sleman, Sabtu (4/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ribuan warga di empat kelurahan di Sleman terdampak akibat putusnya jaringan air bersih akibat banjir lahar dingin tersebut.

Baca Juga: Kunjungi Seniman Bantul, Rachmat Gobel Pesan 6 Robot dari Motor Rosok

“Penetapan status tanggap darurat tersebut tersebut melalui Keputusan Bupati Sleman nomor 72/Kep.KDH/A/2021 tentang tanggap darurat bencana lahar hujan Gunung Merapi,” katanya.

Status tanggap darurat ditetapkan sejak 2 Desember hingga 15 Desember 2021. Kebijakan itu diambil setelah melalui rapat koordinasi terkait penanganan jaringan air bersih warga yang terputus akibat banjir lahar hujan.

“Dengan adanya keputusan tersebut diharapkan dapat mempercepat penanganan bencana di banjir lahar hujan,” katanya.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun Mau Ke Jogja? Ketahui Dulu 3 Lokasi Penyekatan Ini

Ia mengatakan perbaikan jaringan air bersih yang rusak bakal menggunakan pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT). Bupati belum bisa mendapatkan angka pasti berapa biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan air bersih tersebut karena masih dihitung.

Sebagai solusi sementara atas terjadinya krisis air bersih di empat kelurahan, Pemkab Sleman telah melakukan penyaluran air. “Dropping air sudah dilakukan di Kalurahan Hargobinangun, Umbulharjo, dan Glagaharjo. Kebanyakan warga di tempat itu mendapatkan air bersih dari jaringan pipa yang rusak itu,” katanya.

Kustini meminta masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi untuk waspada terhadap bahaya lahar dingin Gunung Merapi. “Sementara jangan mendekat ke sungai-sungai berhulu Gunung Merapi sampai situasi benar-benar aman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya