SOLOPOS.COM - Petugas merapikan tenda darurat jaga yang terpasang di halaman lokasi isolasi terpusat (isoter) di Ndalem Priyosuhartan, Jl. Perintis Kemerdekaan, Laweyan, Solo, Selasa (26/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo masih mempertimbangkan sejumlah hal terkait pengadaan gedung isolasi terpusat (isoter) khusus untuk pelajar yang positif corona. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan di antaranya kelayakan dan fasilitas ramah anak.

Selain itu juga sarana dukungan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pendampingan orang tua saat anak menjalani isolasi. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan kendati sudah dipersiapkan, sampai saat ini fasilitas tersebut belum digunakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya, anak-anak yang terpapar Covid-19 kemarin kan tanpa gejala, jadi isolasi di rumah. Namun, saat ini mayoritas sudah sembuh, sudah lebih dari dua pekan. Makanya, kami masih mempertimbangkan pengaktifan gedung isoter itu,” katanya kepada Solopos.com, Senin (1/11/2021).

Baca Juga: Ada Kipas Asmara & Ranting Jatuh di Diklat Menwa UNS Solo, Apa Artinya?

Ekspedisi Mudik 2024

Ahyani mengatakan gedung isolasi terpusat khusus pelajar itu rencananya menggunakan Dalem Priyosuhartan di Penumping, Laweyan, Solo. Sejumlah fasilitas yang tersedia di antaranya 41 tempat tidur, kamar mandi, kipas angin, serta dua televisi.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menyebut operasional gedung isolasi menunggu teknis pendampingan guru, orang tua, maupun pihak terkait. “Enggak mungkin anak diisolasi tanpa pendampingan. Kami masih mempertimbangkan dulu, terutama anak SD dan SMP. Kalau anak SMA, mungkin sudah mandiri,” ucapnya.

Apabila gedung isoter itu tak jadi digunakan untuk anak, Teguh mengungkap bakal dimanfaatkan sebagai tempat karantina warga positif Covid-19 saat momen libur Natal dan Tahun Baru. Pada tahun lalu, Pemkot menggunakan salah satu gedung di Solo Technopark (STP).

Baca Juga: Kekerasan di Menwa UNS Solo, BEM: Usut Tuntas sampai ke Kasus Lampau

Sehat dan Tanpa Gejala

“Ya, mau cari gedung lagi ya susah. Grha Wisata kondisi kamar mandinya kurang layak sehingga paling memadai di Dalem Priyosuhartan,” kata Teguh.

Pada sisi lain, separuh dari total siswa yang menjalani isolasi mandiri sudah dinyatakan negatif Covid-19. Kondisi mereka sehat dan tanpa gejala sejak terkonfirmasi positif Corona sampai saat ini.

Satgas terus memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas agar berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Namun, Teguh mengakui masih banyak orang tua yang kurang tanggap terhadap kondisi putra-putri mereka.

Baca Juga: Walah, Lelang Jabatan Eselon II Pemkot Solo Sepi Peminat

Anak-anak itu dibiarkan pulang tanpa dijemput dan melepas masker di luar lingkungan sekolah. Dalam waktu dekat, Satgas kembali menggelar surveilans uji swab acak di puluhan sekolah. Ia meminta orang tua siswa mengizinkan anaknya diuji.

“Saya imbau untuk sekolah. Sewaktu-waktu Pemkot akan melakukan surveilans lagi di sekolah yang belum, tidak perlu takut. Saya minta orang tua mengizinkan, demi mereka juga, yang sakit biar ketahuan,” ucapnya.

Teguh menambahkan ia mendapat laporan ada orang tua yang protes ke sekolah saat anaknya hendak dites swab. Namun jumlah orang tua yang protes itu tidak banyak, hanya beberapa orang. “Ya, mohon izinnya, demi kebaikan bersama,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya