SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat korban tabrak lari di Bandung. (Dok)

Solopos.com, MANADO — Motif perbuatan kejam tiga oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang membuang jasad sepasang remaja korban tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, akhirnya terkuak.

Kapendam XIII/Merdeka, Letkol Inf. Jhonson M. Sitorus, mengungkapkan fakta di balik perbuatan nekat tiga anggota TNI yang membuang jasad dua korban tabrak lari itu. Menurut Jhonson, ketiganya nekat membuat jasad sepasang remaja itu karena tidak ada rumah sakit di sekitar tempat kejadian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah kejadian, tiga orang tersebut membawa [jasad korban tabrak lari]. Rencananya membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun setelah beberapa menit mencari rumah sakit terdekat tidak ditemukan. Akhirnya, tidak tahu apa yang terlintas dalam pikiran tiga orang oknum anggota TNI ini sehingga membuang korban ke Sungai Serayu,” kata Jhonson saat menggelar jumpa pers, Sabtu (25/12/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Terungkap! Anggota TNI Pelaku Tabrak Lari di Nagreg Kasi Intel Korem

Jhonson mengatakan sebelum terjadinya peristiwa kecelakaan maut itu, Kolonel P mengikuti kegiatan bidang intelijen di Jakarta. “Pada tanggal 3 Desember 2021 mendapat surat perintah dari Danrem 133/Nani Wartabone untuk melaksanakan, dan mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh angkatan darat yang dilaksanakan pada 6 sampai 7 Desember 2021,” tuturnya.

Kemudian, lanjut Jhonson, Kolonel P mendapat izin untuk menengok keluarganya di Jawa Tengah (Jateng). “Ketiga oknum ini berangkat dari Jakarta dan kejadian laka lalin itu pada sore hari, 8 Desember 2021,” sambungnya.

Namun di tengah perjalanan, mobil yang ditumpangi tiga anggota TNI AD itu menabrak sepeda motor yang dikendarai Handi Saputra berboncengan dengan Salsabila. Ketiga anggota TNI ini sempat membopong tubuh kedua korban dan memasukkannya ke dalam mobil.

Baca juga: Pengumuman! Malam Tahun Baru, Jalan ke Parangtritis Satu Arah

Namun beberapa hari selang, tubuh kedua korban justru ditemukan di aliran Sungai Serayu. Jasad Handi Saputra ditemukan warga di Sungai Serayu, wilayah Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Sabtu (11/12/2021). Sedangkan, mayat Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, wilayah Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, di waktu yang hampir bersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya