SOLOPOS.COM - Ilustrasi tahanan penjara. (freepik)

Solopos.com, SLEMAN — Penyiksaan yang dilakukan para sipir penjara di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta rupanya benar-benar dialami para napi. Meski pun, penyiksaan itu bersifat perploncoan yang dilakukan para petugas lapas kepada para napi yang baru datang, layaknya mahasiswa baru yang menerima orientasi studi dan pengenalan kampus, atau ospek.

Hal itu diungkapkan Kakanwil Kemenkumham DIY, Budi Argap Situngkir. Meski demikian, Budi membantah jika tindakan para sipir itu berlebihan, seperti yang dilaporkan mantan napi, Vicentius Titih Gita Arupadhatu, kepada Ombudsman RI Perwakilan DIY, beberapa waktu lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Setelah kami teliti, tidak semuanya benar. Tidak sesadis itu,” ujar Budi, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Kalapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta Bantah Ada Penyiksaan Napi

Budi mengatakan tindak kekerasan yang dilakukan petugas lapas ke napi memiliki tujuan tertentu, seperti layaknya ospek. Selain itu juga untuk mendisiplikan warga binaan yang melakukan kesalahan.

“Tindakan-tindakan petugas dalam rangka tahanan yang baru datang atau napi yang baru ini untuk menekan semacam ospek. Melakukan supaya mereka mengikuti peraturan,” ujarnya.

Meski demikian ia menegaskan tetap akan menindak tegas petugas yang memang terbukti melakukan tindakan berlebihan hingga menyimpang dari standar operasional prosedur (SOP). Beberapa tindakan berlebihan itu antara lain seperti memukul dan menyuruh berguling.

“Kami melihat dari hasil melakukan interview kepada petugas. Jadi ada yang mengaku begini situasinya, ‘kami melakukan penekanan supaya mereka disiplin, supaya ini bisa bersih’. Kalau lihat di dalam blok itu semua bersih sekali. Kita pegang lantainya saja enggak ada debu,” ungkapnya.

Baca juga: Kejam! Napi di Jogja Ngaku Disiksa, Dipaksa Onani & Minum Air Kencing

Kemudian untuk tindakan sadis petugas seperti memakan muntahan, pihaknya masih mendalami jika ada petugas yang melakukannya. “Kami sedang periksa karena kami belum dapat pengakuan itu. Petugas enggak mungkin lah sekeji itu. Makanya kami akan pelan-pelan, tapi tindakan keras dari petugas juga kelihatan,” kata dia.

Ketua ORI DIY, Budhi Masthuri, mengatakan mulai Rabu (3/11), ORI DIY telah menurunkan tim investigasi ke Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Pakem. Menurutnya Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta juga bersikap kooperatif.

“Kalapas welcome dan sangat kooperatif utk bekerja sama dengan Tim Investigasi ORI DIY. Pengumpulan data, informasi dan keterangan lebih lanjut akan dilakukan secara maraton dan dijadwalkan mulai pekan depan,” katanya.

Sebelumnya, mantan napi Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Vincentius Titih Gita Arupadhatu, mengaku mendapat penyiksaan dari para sipir di penjara tersebut, Ia juga menyebut para petugas berbuat kejam dengan para napi, mulai dari memukuli, memaksa minum kencing, muntahan, hingga onani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya