Soloraya
Selasa, 16 April 2024 - 10:03 WIB

Mengenal Tradisi Ular-ularan yang Dilakukan ASN Boyolali Setelah Libur Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, didampingi istri, Desy Adiwarni Hidayat, dan Wakil Bupati, Wahyu Irawan menyalami para ASN pada tradisi ular-ularan di kantor Pemkab Boyolali, Selasa (16/4/2024). (Solopos.com/Ni’matul Faizah

Solopos.com, BOYOLALI–Pada hari pertama para aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali masuk kerja seusai libur Lebaran 2024, mereka mengikuti tradisi ular-ularan bersama Bupati Boyolali dan jajaran. Kegiatan tersebut digelar di kantor Bupati Boyolali, Selasa (16/4/2024).

Tradisi ular-ularan dilaksanakan dengan cara para ASN di Boyolali membentuk antrean panjang lalu bergiliran bersalaman dengan Bupati Boyolali dan istri, M. Said Hidayat dan Desy Adiwarni Hidayat; Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan; Sekda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani; dan pejabat lainnya.

Advertisement

Kegiatan dimulai pada pagi hari pertama masuk Lebaran hingga selesai.

Sebelum tradisi ular-ularan di kantor Bupati Boyolali, para ASN biasanya akan terlebih dahulu melakukan salam-salaman di kantor masing-masing. Sekda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, menyampaikan tradisi ular-ularan telah rutin dilaksanakan setiap kali hari pertama masuk usai libur Lebaran.

“Tradisi ini sudah turun temurun mulai dari bupati lama, sebelumnya, sebelumnya lagi. Ini adalah aktivitas kami untuk saling bersilaturahmi usai masuk kerja hari pertama Idulfitri,” jelas Wiwis saat ditemui di lokasi.

Advertisement

Ia menjelaskan tradisi ular-ularan menjadi kesempatan bagi semua staf bisa bertemu dengan pimpinan untuk bersilaturahmi.

Wiwis menyampaikan bupati menyempatkan satu hari penuh untuk bersilaruhmi dengan para tamu. “Sehingga ketika ada silap kata dan sikap, bisa dimaafkan,” jelas dia.

Wiwis menyampaikan kegiatan tersebut dihadiri tidak hanya pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tapi juga staf, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), unsur instansi vertikal, organisasi masyarakat, pemerintahan kecamatan, dan sebagainya.

Advertisement

Agar tidak sesak dan penuh, kedatangan para ASN dan tamu diberikan jadwal. Wiwis mencontohkan untuk para camat dan jajaran diberikan kedatangan pada siang hari. “Untuk para camat dan unsur kepala desa kami kasih waktu sehabis zuhur,” jelas dia.

Seusai melaksanakan tradisi ular-ularan, para tamu kemudian mendapatkan jamuan sarapan di Pendapa Gedhe yang tepat berada di belakang kantor bupati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif