News
Selasa, 16 April 2024 - 10:33 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin Prihatin Konflik Iran vs Israel Memanas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter@KremlinRussia_E)

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Rusia prihatin dengan situasi di Timur Tengah saat ini yang semakin memanas seusai Iran meluncurkan serangannya ke wilayah pendudukan Israel.

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyerukan semua pihak untuk menahan diri agar tak terjadi eskalasi yang lebih memprihatinkan lagi dan mendukung perselisihan dapat diselesaikan tak hanya lewat jalur politik, melainkan juga jalur diplomasi.

Advertisement

“Kami sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di kawasan ini. Oleh karena itu, tentu saja, kami mendukung semua perselisihan diselesaikan secara politik dan secara diplomatis,” kata Peskov dikutip dari TASS, Senin (15/4/2024)

Diberitakan sebelumnya, Sabtu (13/4/2024) malam, Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai “kejahatan berulang” dari Tel Aviv, termasuk serangan terhadap kantor konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus yang dianggap dilakukan oleh Israel.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Sabtu (13/4/2024) malam, Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai “kejahatan berulang” dari Tel Aviv, termasuk serangan terhadap kantor konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus yang dianggap dilakukan oleh Israel.

Teheran mengatakan fasilitas militer di Israel menjadi sasarannya. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim mereka mencegat 99% dari hampir 350 proyektil yang diluncurkan ke Israel.

Israel melaporkan tidak ada korban jiwa atau cedera serius atas serangan ini, namun terdapat kerusakan kecil yang terjadi di Pangkalan Udara Nevatim.

Advertisement

Hal ini diungkapkan Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Irawani, melalui surat yang dikirimkan kepada Sekjen PBB, Antonio Guterres.

Dalam surat tersebut, Iran menyebutkan alasan melakukan serangkaian serangan militer ke Israel dikarenakan serangan bersenjata rezim Israel terhadap lokasi diplomatik Republik Islam Iran di Damaskus, Republik Arab Suriah, yang menyebabkan meninggalnya nya 7 penasihat militer senior Iran.

“Tindakan ini merupakan bentuk pelaksanaan hak yang melekat pada Iran untuk membela diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tulis Irawani, dikutip Senin (15/4/2024).

Advertisement

Serangan tersebut juga merupakan respons terhadap agresi militer Israel yang berulang, khususnya serangan bersenjata pada tanggal 1 April 2024 terhadap lokasi diplomatik Iran yang bertentangan dengan Pasal 2 (4) dalam Piagam PBB.

Melalui surat tersebut, Iran menegaskan kembali pendiriannya yang konsisten bahwa Iran tidak berupaya melakukan eskalasi atau konflik di kawasan, sekaligus memperingatkan mengenai provokasi militer lebih lanjut yang dilakukan oleh rezim Israel.

“Republik Islam Iran menegaskan kembali tekadnya yang tak tergoyahkan untuk membela rakyatnya, keamanan dan kepentingan nasionalnya, kedaulatan, dan integritas wilayahnya dari ancaman atau tindakan agresi apa pun dan untuk menanggapi ancaman tersebut atau agresi dengan penuh semangat dan sesuai dengan hukum internasional,” tuturnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Republik Islam Iran disebut tidak akan ragu menggunakan hak untuk membela diri jika diperlukan. Terlebih, apabila rezim Israel kembali melakukan agresi militer, Iran menjamin akan lebih kuat dan tegas meresponsnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Konflik Iran vs Israel, Presiden Rusia Vladimir Putin Buka Suara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif