SOLOPOS.COM - Lima warga Karanganyar (kanan) yang eksodus Wamena tiba di Ngunut RT 003 RW 006, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (13/10/2019) siang. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 17 warga Karanganyar saat ini masih bertahan di Wamena, Papua, pascakerusuhan. Mereka antara lain dari Gondangrejo, Karangpandan, Mojogedang, dan Jumantono.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar, Agus Heri Bindarto, menyampaikan warga dari Kecamatan Jumantono memilih bertahan di Wamena. Tetapi Agus belum dapat memastikan warga lain akan pulang kampung atau tidak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sisi lain, Pemkab Karanganyar akan memfasilitasi warga Karanganyar terdampak kerusuhan Wamena yang ingin kembali ke Wamena. Pemkab juga menyiapkan uang jaminan hidup untuk korban terdampak Wamena yang akan menetap di Karanganyar.

Sah! Ini Daftar Lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf

"Pemulangan pengungsi kembali ke Wamena apabila mereka menghendaki. Pemerintah sedang menghitung dana. Kami berharap DPRD mengizinkan pos anggaran tidak terduga di Dinas Sosial mengantisipasi kejadian tertentu. Tahun lalu ada gempa Palu, tahun ini Wamena. Kami berusaha menangani dengan kerja sama pihak lain," tutur dia, Rabu (23/10/2019).

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Karanganyar, Sari Widodo, meminta Pemkab mendata secara detail warga Karanganyar terdampak kerusuhan Wamena yang ingin kembali ke Wamena.

Terungkap! Seorang Suporter Persis Solo Dikeroyok Saat Derbi Mataram

Pemkab harus memastikan situasi dan kondisi di Wamena sudah pulih seperti sediakala sebelum mengizinkan mereka kembali. Sari menyampaikan DPRD siap mengalokasikan dana untuk Dinas Sosial.

Dana tidak terduga itu untuk menangani korban bencana yang menimpa warga Karanganyar di luar daerah. "Kami hanya ingin memastikan seluruh warga Karanganyar itu mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan. Kami berkomitmen menyelesaikan masalah warga terdampak dengan cepat. Soal alokasi dana kami upayakan kalau ada regulasi dan memungkinkan," tutur Sari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya