SOLOPOS.COM - Siswa SMK Negeri 1 Banyudono mengikuti ANBK yang bersamaan dengan jadwal simulasi PTM, Senin (20/9/2021). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan simulasi PTM dilaksanakan pada 18 SMK di Boyolali mulai Senin (20/9/2021) hingga 1 Oktober 2021 mendatang.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Boyolali, Suyatna, mengatakan sebelumnya di Boyolali sudah ada tiga SMK yang ditunjuk untuk menggelar simulasi PTM tahap pertama.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketiga sekolah tersebut adalah SMK Negeri 1 Boyolali, SMK Negeri 1 Mojosongo dan SMK Negeri 1 Musuk. Kemudian mulai 20 September ada SMK lain yang menjalankan simulasi PTM tahap kedua.

Baca juga: Warga Lereng Merapi-Merbabu Jadi Sasaran Vaksinasi, Segini Kuotanya

Total ada 15 SMK yang menggelar simulasi PTM di Boyolali. Jumlah itu terdiri dari tujuh SMK negeri dan 8 SMK swasta. Sedangkan tiga SMK yang telah menjalankan simulasi PTM tahap pertama, saat ini menggelar PTM terbatas.

Bersamaan dengan Jadwal ANBK

Suyatna yang juga Kepala SMK Negeri 1 Banyudono mengatakan simulasi PTM di sekolahnya diawali dengan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh siswa.

“Hari ini kami sudah mendapatkan izin dari pemerintah untuk melaksanakan simulasi PTM tahap kedua. Persiapan kami sudah mengajukan proposal ke dinas, serta ceklis dan verifikasi dari Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan. Dari pihak sekolah juga menyiapkan sarana [protokol kesehatan] dan SDM,” kata Suyatna.

Baca juga: Lansia di Desa Bendo Boyolali Antusias Ikut Vaksinasi

Dia menjelaskan dalam dua hari, yakni Senin dan Selasa (21/9/2021), di SMK Negeri 1 Banyudono digelar vaksinasi untuk 1.064 siswa.

“Hari ini ada vaksinasi. Kemudian untuk kelas 11, kebetulan juga bersamaan dengan jadwal ANBK [Asesmen Nasional Berbasis Komputer],” kata dia.

Dia menjelaskan untuk persiapan di SMK Negeri 1 Banyudono, sebelumnya juga sudah diawali dengan rapat dengan orang tua secara virtual. Dia mengatakan banyak kalangan orang tua yang menginginkan agar PTM segera dilakukan.

Baca juga: Uji Coba PTM PAUD di Boyolali Belum Digelar, Ini Tantangannya

Lebih lanjut, Suyatna menyampaikan pembelajaran daring di jenjang SMK yang sebelumnya berjalan, memiliki beberapa kendala. Di antaranya dalam pelaksanaan pembelajaran praktik.

“Pembelajaran praktik tentu butuh alat [peraga] dan instruktur. Ini yang menjadi tantangan. Kalau di rumah, tidak semua anak memiliki alat peraga,” jelas dia.

Tidak Melanggar Protokol Kesehatan

Dia berharap pelaksanaan simulasi PTM bisa berjalan tertib dan lancar.

“Tertib baik guru maupun siswa. Tertib dalam menjaga prokes [protokol kesehatan] agar tidak menimbulkan potensi penularan Covid-19. Jika ini berjalan lancar, kami berharap ke depan PTM bisa berjalan lancar,” lanjut dia.

Baca juga: Operasi Patuh Candi Boyolali Dimulai Senin, Pelanggar Prokes dan Lalu Lintas Jadi Sasaran

Disebutkan, dalam pelaksanaan simulasi PTM, kapasitas siswa yang masuk diatur agar tidak melanggar protokol kesehatan. Maksimal hanya 30% dari jumlah siswa yang ada. Kemudian dalam sehari, pembelajaran dilakukan dalam dua sesi.

Salah satu siswi SMK Negeri 1 Banyudono, Salvana Putri, mengaku senang akhirnya PTM dapat digelar kembali.

“Merasa senang bisa PTM, sudah lama tidak tatap muka. Jadi bisa mendapat sensasi baru lagi. Lebih mengenal suasana di sekolah dan mengenal guru di sekolahan,” kata dia.

Dia juga menyebutkan pada pembelajaran secara tatap muka lebih mudah baginya untuk menangkap materi pembelajaran. Pada hari itu, Senin, dirinya juga mendapatkan jadwal untuk vaksinasi di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya