SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO-Hampir 2 tahun bergulir, ternyata belum ada jawaban pasti asal-usul Covid-19. Bahkan muncul kekhawatiran apakah selamanya hal ini menjadi misteri?

Bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) masih berkutat untuk menemukan jawaban atas asal-usul Covid-19. Untuk menemukan jawaban tersebut, WHO membentuk Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens (SAGO), sebuah tim untuk mencari asal mula virus corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Awalnya, dunia percaya asal-usul Covid-19 adalah dari Wuhan, China, lantaran di sanalah awalnya wabah ini terdeteksi. Dan hingga 2021 ini telah wabah ini berkembang menjadi sebuah pandemi dan telah tersebar hampir di seluruh dunia.

Baca Juga:  Muncul Jerawat di Payudara, Perlukah Diwaspadai?

Seorang pakar hukum kesehatan dari Universitas Georgetown, Profesor Lawrence Gostin, mengungkapkan rasa pesimistis akan upaya yang baru dilakukan WHO untuk mencari tahu asal-usul Covid-19 ini. “Kembali ke TKP [Wuhan] yang sudah terjadi 2 tahun lalu, mungkin saja banyak bukti di TKP sudah dihapus,” ungkap Prof. Gostin, dikutip dari Time dan Detik.com, Minggu (24/10/2021).

Pernyataan Prof. Gostin bukan tanpa alasan. Tercatat 2 kali upaya WHO mengirimkan tim investigasi ke Wuhan-China selama tahun 2021 ternyata berujung nihil. Kedatangan pertama pemerintah China tidak terbuka terkait data dan hasil penelitian kepada pihak WHO, lalu untuk kedatangan kedua akses penelitian langsung ditolak oleh pemerintah.

“Hambatannya masih sama, selagi masih berhubungan dengan China, penyelidikan tidak dapat dilanjutkan,” imbuh Prof Gostin.

Sebelumnya, peneliti baru-baru ini mengungkapkan skenario paling mungkin dari asal-usul virus corona dibandingkan teori kebocoran dari laboratorium .  Dalam tinjauan kritis yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Cell, 21 ahli ilmiah dari seluruh dunia menyajikan bukti bahwa pandemi Covid-19  hari ini kemungkinan dimulai ketika hewan yang terinfeksi menularkan virus SARS-CoV-2 ke manusia di pasar hewan hidup di Wuhan, China.

“Diskusi tentang asal mula pandemi telah dipolitisasi dan memanas, dan kami merasa waktu yang tepat untuk melihat secara kritis semua bukti yang ada,” kata Stephen Goldstein, PhD, penulis makalah dan ahli virologi evolusioner di Universitas Kesehatan Utah.

Baca Juga:  Instagram Rachel Vennya Hilang, Termasuk Bukti Foto Liburan di Bali

Peta yang menunjukkan lokasi geografis gelombang pertama kasus Covid-19  pada Desember 2019, menunjukkan bahwa mereka awalnya muncul di dekat lokasi Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, China, serta pasar lain yang dilaporkan memiliki perdagangan hewan hidup.

Dalam pekan-pekan berikutnya, kasus menyebar ke luar secara geografis. Kasus-kasus itu diikuti oleh kematian berlebihan pada Januari 2020, penanda kedua bagaimana virus menyebar ke seluruh populasi.

Demikian pula, kematian itu awalnya dilokalisasi di dekat pasar hewan.  “Ini memberi tahu kita di mana epidemi dimulai dan di mana penularan intens dimulai,” jelas Goldstein.
“Ini menunjukkan bahwa epidemi dimulai di pasar di distrik ini: pasar Huanan dan mungkin juga pasar lain,” jelasnya seperti dikutip dari Suara.com.

Baca Juga:  Muncul Jerawat di Kelamin, Bagaimana Bedakan dengan Herpes Genital?

Institut Virologi Wuhan, yang sering disebut sebagai sumber kebocoran laboratorium, juga ditandai di peta, tetapi jauh dari pasar hewan hidup. Tak satu pun dari kasus pertama yang terdokumentasi—atau kematian berlebihan dalam minggu pertama kemunculannya—terletak di dekat institut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya