SOLOPOS.COM - Bangunan salah satu warung apung di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, dirobohkan, Rabu (1/9/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dua warung apung di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, dibongkar oleh pemiliknya.  Pembongkaran itu tak berkaitan dengan rencana revitalisasi Rawa Jombor pada tahun ini.

Pembongkaran dilakukan melalui pengepul barang rongsokan yang sebelumnya sudah membeli bangunan bekas warung apung dari pemiliknya. Pekerjaan pembongkaran itu dilakukan sejak sepekan lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, dua warung apung yang dibongkar itu sebelumnya bernama Kembar dan Nila Sari. Pemilik warung apung Pondok Roso 17 di Rawa Jombor, Sadikan, 68, mengatakan pembongkaran dua warung apung yang berdekatan dengan warung apung miliknya itu lantaran sudah tidak dioperasikan oleh pemiliknya.

Baca Juga: Catat Lur! Jala Ikan Dilengkapi Lampu Beraliran Listrik PLN di Rawa Jombor Klaten Bakal Ditertibkan

“Karena memang sudah tidak dirawat lagi akhirnya dibongkar,” kata Sadikan saat ditemui wartawan di kawasan Rawa Jombor, Rabu (1/9/2021).

Sadikan memastikan pembongkaran itu tak berkaitan dengan rencana revitalisasi Rawa Jombor tetapi lebih karena kondisi warung apung yang tak lagi dirawat.

Soal rencana revitalisasi Rawa Jombor, Sadikan tak mengetahui perkembangannya. Hingga kini, aktivitas warung apung masih seperti biasa meski ikut merasakan dampak merosotnya jumlah pengunjung menyusul ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca Juga: Sibuk Tekan Angka Covid-19, Pemkab Klaten Tak Lupa Pantau Aktivitas Merapi

Sudah Tidak Produktif

Pemilik warung apung Rizki 100, Sutomo, 49, juga menjelaskan pembongkaran bangunan dua warung apung itu lantaran sudah tak produktif lagi atau tak digunakan untuk aktivitas berjualan oleh pemiliknya.

Selain itu, kondisi warung tak terawat hingga nyaris tenggelam lantaran drum untuk membuat warung terapung bocor. Sebagai informasi, bangunan apung di Rawa Jombor terbuat dari bambu dan kayu.

Untuk membuat warung tetap terapung di permukaan rawa, bangunan warung salah satunya dilengkapi drum. “Teman-teman yang warungnya dibongkar itu memang warung yang tidak produktif. Ada yang sudah hampir tenggelam. Oleh pengepul barang rosok kemudian ditawar dan pemiliknya memberikan. Jadi tidak terkait dengan rencana revitalisasi,” katanya.

Baca Juga: Aksi Pencuri Gasak 2 Tabung Gas Melon di Pedan Klaten Terekam CCTV

Sutomo menjelaskan Rawa Jombor ada 30-an warung apung dan pemancingan yang masih aktif. Soal rencana revitalisasi, Sutomo belum mengetahui kelanjutan rencana tersebut.

Sesuai pertemuan di Pendapa Pemkab Klaten pada Juni lalu, aktivitas di badan rawa seperti budidaya ikan menggunakan karamba dan warung apung diminta dihentikan untuk kegiatan revitalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya