SOLOPOS.COM - Ilustrasi Embung (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI—Tiga embung dibangun di Kecamatan Mojosongo, Boyolali lewat dana APBD 2013.  Diharapkan, prasarana tersebut mendorong produktivitas pertanian di tiga desa. Embung tersebut dibangun di Desa Brajan, Tambak dan Dlingo.

Mantan Camat Mojosongo, Purwanto menerangkan pembangunan prasarana itu telah dimulai. “Sudah dimulai, tak hanya satu melainkan tiga tempat dan tiga desa,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (20/11/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan embung tersebut memanfaatkan sumber air di lokasi masing-masing. Purwanto mempertegas embung tersebut tak mengambil aliran air sungai sehingga tak mengganggu sistem irigasi yang sudah ada.  “Pakai sumber air di masing-masing titik. Fungsinya untuk irigasi, tapi jangan dibanyangkan embung ini nanti sebesar embung yang berada di Musuk. Ini lebih kecil.”

Lebih lanjut, dia menyebut pembangunan itu dilatarbelakangi peta wilayah Mojosongo yang sebagian besar lahan pertaniannya merupakan area tadah hujan.

“Fungsinya nanti untuk irigasi karena sebagian besar Mojosongo sawahnya tadah hujan. Tapi pengguna anggaran pembangunan itu di beberapa satuan kerja.”

Camat Mojosongo pengganti Purwanto, yakni Hendrayanto mengaku belum mengetahui secara rinci proyek tersebut. “Nanti kami cek dulu, karena saya dilantik juga baru saja,” terangnya.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, lelang proyek tersebut dimulai. Panitia lelang menginformasikan pengambilan dokumen mulai awal Oktober lalu. Dalam lama Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Boyolali, disebut harga perkiraan sendiri untuk pembangunan tiga prasarana tersebut Rp703 juta.

Belum lama ini, Kades Dlingo, Tahanta, menjelaskan terdapat sumber potensi mata air untuk dimanfaatkan lewat prasarana embung di perbatasan Dukuh Gempol, Dlingo dan Tawangsari. Sumber air itu disebutnya terdapat di lahan kas desa. “Diharapkan embung nanti bisa mengaliri lahan tadah hujan seluas 10 hektare,” ujarnya.

Saat itu, dia mengusulkan embung dibangun seluas satu hektare. Sebelumnya, Tahanta mencoba meraih dana untuk pembangunan itu dari anggaran Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Bengawan Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya