SOLOPOS.COM - Kendaraan tangki pengangkut air bersih diberangkatkan dari Kantor BPBD Boyolali menuju daerah sasaran, Selasa (14/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Tiga kecamatan di Kabupaten Boyolali sudah mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih untuk warganya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali sudah menyalurkan 16 tangki air bersih ke wilayah yang kekeringan tersebut, Selasa (14/9/2021).

Kegiatan penyaluran bantuan air bersih tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 360/593/2021 tentang penetapan siaga darurat kekeringan. Bantuan air bersih tersebut, tujuh tangki di antaranya disalurkan ke Kecamatan Juwangi, enam tangki ke Kecamatan Wonosamodro, dan tiga tangki ke Kecamatan Wonosegoro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemberangkatan truk tangki bantuan air bersih dilakukan Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol (Arm.) Ronald F Siwabessy, bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, di halaman kantor BPBD Boyolali, Selasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Inspiratif! Lintas Komunitas di Boyolali Bedah Rumah Janda Penjual Cilok

Masruri mengatakan penyaluran bantuan air bersih untuk warga di daerah kekeringan di Boyolali tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan permintaan masyarakat.

“Ini nanti bertahap, rutin sesuai permintaan warga. Kalau ada permintaan kami salurkan, tidak pakai target, kalau APBD kurang nanti kami menghubungi teman-teman sukarelawan,” katanya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (14/9/2021).

SK Bupati

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Widodo, menyampaikan kegiatan penyaluran bantuan air bersih tersebut dilaksanakan berdasarkan SK Bupati Nomor 360/593/2021 tentang penetapan siaga darurat kekeringan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Wong Boyolali Jangan Abaikan Protokol Kesehatan!

Saat ini sudah disiapkan sebanyak 2.019 tangki air bersih yang akan disalurkan ke daerah yang kekeringan di Boyolali. Jumlah tersebut terdiri atas 400 tangki dari Pemkab Boyolali dan sisanya bantuan dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. “Ada permintaan sekaligus juga ada pengujian, tidak asal minta. Nanti kalau asal minta ya jadi rebutan. Kami tetap mengecek ke lapangan,” jelasnya.

Mengenai mitigasi bencana kekeringan, Widodo mengatakan BPBD Boyolali akan melakukan pemetaan. BPBD akan bekerja sama dengan perguruan tinggi maupun pihak swasta.

Penelitian akan dimulai 2022 mendatang. Selanjutnya akan dilakukan eksploitasi agar dapat menyiapkan air bersih untuk masing-masing desa yang menjadi langganan kekeringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya