SOLOPOS.COM - Bupati dan Wakil Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro dan Hari Wuryanto. (Istimewa/Pemkab Madiun)

Solopos.com, MADIUN—Bupati Ahmad Dawami Ragil Saputro dan Wakil Bupati Hari Wuryanto sudah memimpin Kabupaten Madiun tiga tahun. Berbagai perubahan positif di Kabupaten Madiun pun telah terwujud.

Kepemimpinan Ahmad Dawami-Hari Wuryanto mengusung lima misi, mewujudkan rasa aman bagi seluruh masyarakat dan aparatur Pemkab Madiun, mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional untuk meningkatkan pelayanan publik, dan meningkatkan pembangunan ekonomi yang mandiri bebrasis agrobisnis, agroindustri, dan pariwisata yang berkelanjutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan, dan mewujudkan masyarakat berakhlak mulia dengan meningkatkan kehidupan beragama, menguatkan budaya, dan mengedepankan kearifan lokal.

Baca Juga: 3 Tahun Ahmad Dawami-Hari Wuryanto: Bangun Kabupaten Madiun dari Pinggiran

Ekspedisi Mudik 2024

Meski dalam dua tahun terakhir terjadi bencana non-alam pandemi Covid-19, Ahmad Dawami-Hari Wuryanto tak lantas menyurutkan semangat mewujudkan cita-cita tersebut.

Berbagai indeks pengukur keberhasilan pembangunan terlihat tumbuh, indeks rasa aman naik dari 66,97 pada 2019 menjadi 69,88 pada 2020.

Indeks reformasi birokrasi dari 70,45 pada 2019 naik 70,55 pada 2020, indeks pembangunan manusia 71,69 pada 2019 naik menjadi 71,73 pada 2020, indeks kualitas lingkungan hidup dari 75,44 pada 2019 menjadi 76,55 pada 2020. Sementara itu, indeks kesalehan sosial dari 61,67 pada 2019 menjadi 61,90 pada 2020.

“Indikator-indikator itu setiap tahun ada perhitungan dan pencapaian masing-masing. Dan itu nanti finisnya pada 2023. Meski dilanda pandemi, capaian dari indeks itu menunjukkan masih baik. Itu artinya semuanya masih dalam relnya,” jelas bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu, Jumat (24/9/2021).

Baca Juga: 3 Tahun Ahmad Dawami-Hari Wuryanto: Sejahterakan Petani Kabupaten Madiun Melalui Porang

 

Buka Investor

Dia menjelaskan kenaikan indeks tersebut menjadi bukti keseriusan dalam memajukan daerah. Kaji Mbing akan berupaya mengejar ketertinggalan pada tahun depan dalam pembangunan karena pandemi.

Dia mengakui pertumbuhan ekonomi Kabupaten Madiun turun dari 5,42 pada 2019 menjadi -1,69 pada 2020. Untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi minimal di angka 5,42 itu, harus didukung semua OPD.

“Misalkan ingin mengembangkan pariwisata. Itu tidak bisa sendirian. Seluruh dinas harus siap mendukung semua. Begitu juga sektor pertanian. Bukan hanya Dinas Pertanian saja. Tetapi Dinas Perdagangan juga harus bertanggung jawab,” kata dia.

Baca Juga: 3 Tahun Ahmad Dawami-Hari Wuryanto: Respons Cepat Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun

Kaji Mbing menegaskan pemerintah juga membuka lebar pintu bagi investor. Namun, dia menegaskan investasi itu harus baik untuk masyarakat, untuk investor, dan juga baik untuk pemerintah.

“Baik untuk pemerintah itu seperti apa? Pemerintah kan punya target penurunan pengangguran, investor itu kan akan membuka lapangan pekerjaan. Perkara investasi, memberi peluang perizinan itu ada hak dan kewajiban. Investor mempunyai kewajiban yang itu menjadi hak saya, investor punya hak, yang itu menjadi kewajiban saya,” jelasnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya