SOLOPOS.COM - Ilustrasi batuk (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Batuk merupakan salah satu gejala yang sering muncul ketika Anda terserang masalah kesehatan tertentu. Tingkat keparahannya bisa ringan, sedang, atau berat.

Mulai dari flu ringan hingga gangguan kesehatan berat seperti bronkitis atau bahkan Covid-19 ditandai dengan batuk sebagai salah satu gejalanya. Inilah mengapa perlu dilakukan pemeriksaan secara tepat dan menyeluruh sehingga dokter bisa mendapatkan diagnosis yang akurat dan memberikan penanganan yang tepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Batuk memang terbilang mudah ditangani. Jika Anda sedang batuk, meminum obat batuk pilek dewasa bisa membantu meringankan batuk yang menyerang. Namun, bagaimana jika batuk tidak kunjung sembuh dan Anda khawatir gejala ini cenderung mengarah ke masalah kesehatan yang lebih serius, seperti Covid-19? Adakah cara membedakan batuk biasa dengan batuk yang menjadi gejala penyakit yang terjadi karena infeksi virus corona tersebut? Tentu saja ada, berikut cara mudah membedakan keduanya:

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Simak Syarat Pelaku Perjalanan di Dalam Negeri

1. Batuk Tidak Berdahak

Waspada jika Anda terserang batuk yang tidak berdahak atau batuk kering, karena ini bisa jadi tanda batuk yang mengarah pada Covid-19.

Meski begitu, Covid-19 bukan menjadi satu-satunya masalah kesehatan yang ditandai dengan batuk kering. Beberapa kondisi medis lainnya seperti GERD atau alergi pun ditandai dengan batuk kering.

2. Tidak Mengalami Mengi

Anda perlu tahu bahwa baik alergi maupun penyakit Covid-19 adalah dua kondisi yang memiliki banyak kemiripan. Pengidap asma, misalnya, alergi yang muncul bisa mengakibatkan sesak napas, mengi, dan batuk.

Namun, jika Anda mengidap Covid-19, batuk yang muncul tidak diikuti dengan mengi. Jika Anda belum tahu, mengi adalah istilah untuk menggambarkan suara bernada tinggi yang terdengar saat sedang bernapas.

3. Tidak Disertai dengan Gatal atau Gejala Alergi Lainnya

Jika Anda terserang batuk pada kondisi ketika ada riwayat alergi musiman dan diikuti dengan gejala lain seperti mata berair, bersin, dan gatal, tandanya Anda sedang terserang alergi.

Alergi sering sekali membuat pengidapnya merasakan gatal pada tenggorokan atau hidung sehingga pengidap akan bersin atau batuk. Sementara untuk Covid-19, rasa gatal ini tidak muncul.

Baca Juga: Punya Plafon Hingga Rp500 Juta, Ini Syarat dan Cara Pengajuan KUR Bank Jateng

Memilih Obat Batuk Pilek untuk Dewasa

Batuk sebenarnya merupakan reaksi alami dari tubuh untuk mengeluarkan berbagai benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Tak hanya itu, ketika Anda sedang mengidap masalah medis tertentu, batuk akan membantu tubuh mengeluarkan kuman, bakteri, maupun virus. Ketika batuk terjadi diikuti dengan dahak, hal ini umumnya terjadi karena, virus atau bakteri yang memasuki saluran pernapasan sehingga memicu terjadinya infeksi.

Sementara itu, batuk kering sering terjadi sebagai salah satu gejala dari alergi, iritasi pada tenggorokan karena asam lambung, hingga asma. Baik batuk berdahak maupun batuk kering memang bisa dengan mudah ditangani dengan obat. Namun, tidak boleh asal, karena beda jenis batuknya, beda pula obatnya. Nah, berikut tips memilih obat batuk pilek dewasa yang tepat:

1. Batuk Berdahak

Apabila Anda mengalami batuk yang disertai dengan dahak, obat yang disarankan untuk dikonsumsi biasanya memiliki kandungan guaifenesin dan bromhexine HCl. Kedua kandungan ini bekerja aktif untuk membantu mengencerkan dahak sehingga bisa lebih mudah keluar dari dalam tubuh.

2. Batuk Kering yang Disebabkan karena Alergi

Selanjutnya adalah obat batuk untuk mengatasi batuk kering yang terjadi karena alergi. Apabila Anda terserang batuk jenis ini, Anda disarankan memilih obat yang memiliki kandungan chlorpheniramine maleate dan diphenhydramine HCl.

Kedua bahan yang terkandung dalam obat tersebut akan bekerja secara aktif untuk menghambat rilisnya zat histamin yang menjadi pemicu timbulnya gejala alergi pada tubuh. Jadi, gejala seperti gatal pada tenggorokan dan hidung, batuk, bersin, dan hidung tersumbat pun berkurang.

3. Batuk Kering yang Terjadi karena Pilek

Terakhir adalah batuk kering yang disebabkan karena pilek. Jika Anda mengalami batuk jenis ini dan disertai dengan gejala hidung mampet, pilihan obatnya disarankan memiliki kandungan doxylamine succinate, pseudoephedrine HCl, dan dextromethorphan HBr. Secara sederhana, ketiga kandungan tersebut akan bekerja melalui proses berikut:

? Doxylamine succinate akan bekerja aktif untuk membantu mengatasi pilek, batuk, dan rasa gatal yang muncul pada tenggorokan maupun hidung yang disebabkan karena reaksi alergi.

? Pseudoephedrine HCl akan bekerja aktif dengan membantu mengurangi pembengkakan yang terjadi pada hidung ketika Anda mengalami pilek dan hidung tersumbat.

? Dextromethorphan HBr akan bekerja aktif dengan membantu menghentikan munculnya rangsangan batuk pada otak. Dengan demikian, gejala batuk pun perlahan akan berkurang dan mereda.

Baca Juga: Junjung Tinggi Kesetaraan Gender, Prodia Raih Predikat Gold pada SDGs Awards 2021

Dibandingkan dengan tablet, obat batuk kering yang tersedia dalam bentuk sirup disinyalir mampu memberikan efek terapi yang terbilang lebih efektif. Tak heran jika banyak obat batuk kering yang hadir dalam bentuk sirup, karena bisa membantu melegakan tenggorokan ketika Anda mengonsumsinya.

Hal penting yang perlu Anda perhatikan adalah dextromethorphan HBr tidak boleh dikonsumsi dalam bentuk tunggal. Pasalnya, hal ini bisa mengakibatkan munculnya efek samping negatif yang bisa dibilang berbahaya. Inilah mengapa sebagian besar obat batuk pilek dewasa untuk batuk kering biasanya mengandung komposisi atau bahan yang digabungkan dengan kandungan lainnya. Misalnya dengan antihistamin sebagai antialergi.

Semua obat tersebut bisa Anda dapatkan dengan mudah di apotek atau membelinya melalui website maupun aplikasi Blibli. Namun, pastikan Anda mengecek kembali kandungan atau bahan lain dalam obat tersebut sebelum membelinya, ya! Pastikan tidak ada tambahan pemanis buatan atau alkohol dalam obat.

Pun, tak kalah pentingnya, sesuaikan dosis konsumsinya sesuai anjuran yang tertera dalam kemasan atau berdasarkan resep dokter. Misalnya, jika Anda disarankan untuk minum obat 3 kali sehari dan ternyata terlewat selama sekitar satu sampai dua jam, segera minum ya! Namun, abaikan jika Anda terlupa dan baru ingat mendekati dosis berikutnya. Apabila batuk tak juga berkurang setelah tiga hari mengonsumsi obat, segera periksa ke dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya