SOLOPOS.COM - Kondisi los Pasar Janglot, Katelan, Tangen, Sragen, yang ludes dilalap api dalam musibah kebakaran yang terjadi pada Sebtu (25/9/2021) malam. (Istimewa/Sri Wahono)

Solopos.com, SRAGEN — Hanya dalam waktu empat jam, puluhan los dan kios Pasar Janglot, Tangen, Sragen, berubah menjadi arang akibat kebakarn pada Sabtu (25/9/2021) pukul 23.30 WIB hingga Minggu (26/9/2021) pukul 03.30 WIB.

Hal itu menimbulkan kesedihan mendalam bagi para pedagang yang terdampak. Dari 66 orang pedagang yang menjadi korban kebakaran, ada ibu dan anak, Sutiyem, 70, dan Sugi Rahayu, 53. Mereka punya tiga petak los dan satu kios sembako yang ludes terbakar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, Minggu pagi, para pedagang dibantu warga masih mengais-ngais puing material arang di lokasi los yang ludes terbakar. Mereka mencari barang-barang yang bisa diselamatkan.

Barang dagangan yang memungkinkan dijual kembali dikumpulkan diwadahi tas kresek. Sementara sebagian pedagang lainnya mengumpulkan beras yang sudah basah dan bercampur abu kayu.

Baca Juga: Kebakaran Pasar Janglot Sragen: 50 Kios Kobong, Rp4,1 Miliar Melayang

Kepulan asap tipis masih terlihat di lokasi Pasar Janglot Sragen yang terbakar itu. Empat orang petugas pemadam kebakaran masih menyemprotkan air untuk mematikan sisa-sisa bara api di antara tumpukan seng dan kayu yang hangus.

Korsleting

Material yang masih berasap dibalik-balik dan disemprot. Sebagian pedagang lainnya menaiki atap kios untuk memutus jaringan listrik dan membongkar usuk dan reng yang terbakar.

Kebakaran yang berlangsung Sabtu (25/9/2021) malam hingga Minggu (26/9/2021) dini hari itu diduga karena korsleting. Para pedagang lainnya yang kios atau losnya tidak terbakar masih buka dasaran pada Minggu pagi.

Baca Juga: Pasar Janglot Tangen Sragen Terbakar, Puluhan Los Ludes

Mereka menjajakan dagangan mereka sembari melihat kondisi los dan kios milik pedagang lain di Pasar Janglot, Sragen, yang hangus terbakar. Para pembeli cukup ramai karena di samping berbelanja, mereka juga ingin melihat kondisi bangunan yang terbakar.

Sutiyem, 70, dan anaknya, Sugi Rahayu, 53, dibantu sanak keluarga, memasukkan beras ke dalam sak di bekaslos/kios yang terbakar. Mereka memiliki tiga petak los dan satu kios yang berisi dagangan sembako dan beras.

“Uang hasil penjualan beras Rp3 juta juga ikut hangus. Banyak uang lainnya dan dokumen penting yang ikut terbakar. Nilainya berapa tak bisa dihitung. Semua sudah ludes tak tersisa,” ujar Sugi Rahayu kepada Solopos.com, Minggu.

Baca Juga: Akibat Korsleting Listrik, Kandang Kambing di Sambirejo Sragen Hangus

Berharap Pasar Segera Dibangun Kembali

Sutiyem hanya duduk di lantai los milik pedagang di sampingnya. Ia melihat kondisi losnya yang rata tanah. Beras yang ia kumpulkan dengan anak dan cucunya pun tak bisa dimakan tetapi hanya untuk makanan ayam.

“Kami tahu ada kebakaran setelah dihubungi pedagang lainnya. Kami datang api sudah membesar. Api pertama dari kios milik Rini, pedagang kelontong yang berjarak 50 meter arah utara dari los kami,” ujar Rahayu yang tinggal di Dukuh Tangen RT 004, Desa Katelan, Tangen, itu.

Rahayu berharap los dan kios Pasar Janglot Sragen yang terbakar bisa dibangun kembali supaya ekonomi pedagang kembali pulih. Ia bersama ibunya berjualan di Pasar Janglot itu sudah hampir 30 tahun. Sejak awal jualan di pasar itu, mereka belum merasakan pembangunan pasar.

Kapolsek Tangen AKP Zaini mengatakan api yang membakar Pasar Janglot, Sragen, berkobar mulai pukul 23.30 WIB. Sebelum pukul 24.00 WIB, tim pemadam sudah tiba. “Tetapi api baru bisa padam total pada pukul 03.30 WIB. Ya, praktis empat jam. Kami apel terakhir itu pukul 04.00 WIB,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya