SOLOPOS.COM - Swike kodok khas Purwodadi. (Indonesiawow.com)

Solopos.com, GROBOGAN — Sebagai kawasan yang sebagian besar adalah daerah pedesaan dengan 273 desa, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dikenal memiliki beragam macam kuliner unik. Kuliner unik ini memiliki bahan dasar utama yang jarang dipakai di daerah lain pada umumnya, baik itu yang mengandung nabati dan hewani.

Kuliner khas dan unik ini banyak disukai sebagaian masyarakat hingga akhirnya banyak warung-warung dari kawasan lain yang menyuguhkan sajian khas dari Kabupaten Grobogan. Apa saja kuliner khas Kabupaten Grobogan yang unik dan populer itu? Berikut ini 5 kuliner unik khas Kabupaten Grobogan yang menjadi favorit warga:

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Swike Purwodadi

Swike kodok khas Purwodadi. (Indonesiawow.com)
Swike kodok khas Purwodadi. (Indonesiawow.com)

Jika belum pernah mencoba, mungkin konsep daging kodok menjadi sebuah santapan ini dirasa aneh bahkan menjijikkan karena habitat kodok di rawa-rawa maupun persawahan. Bahkan dalam ajaran Islam, daging kodok ini termasuk daftar daging yang haram untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Kawasan Agrowisata Kelengkeng Grobogan Akhirnya Dibuka

Namun, sebenarnya Swike ini memiliki tekstur daging yang lembut seperti daging ayam.  Bahkan dari rasanya, daging kodok ini memiliki cita rasa yang gurih jika diolah dengan bumbu-bumbu yang tepat. Saat memakannya pun, tidak akan terasa seperti makan daging kodok karena tekstur dagingya seperti daging ayam, khususnya pada bagian sayap.

Mengutip dari Detik.com, Swike ini merupakan kuliner daging kodok hasil dari pengaruh budaya Tiongkok. Bahan dasar aslinya hanya menggunakan bawang putih dan tauco saja namun untuk menyesuaikan lidah lokal, Swike ini diolah dengan menggunakan bumbu-bumbu semur yang manis atau digoreng tepung sehingga mirip seperti ayam goreng ala KFC (Kentucky Fried Chicken) pada umumnya. Apalagi jika menyantapnya menggunakan sambal bawang, akan serasa seperti makan ayam penyet.

Biasanya kodok yang digunakan adalah kodok dari sawah dan yang diolah hanya bagian paha dari kodok saja. Namun ada juga yang mengolah hingga bagian kepala dan lidah. Karena begitu populernya, warung Swike Purwodadi ini tidak hanya dijumpai di Kota Purwodadi saja, namun sejumlah daerah, seperti Soloraya juga banyak dijumpai warung atau rumah makan penjual Swike.

Baca Juga: Terapkan Prokes dan Hafal Pancasila, Guru TK Dapat Sepeda dari Ganjar

 Nasi Pagar

Nasi Pagar dan Tempe Mendoan Instagram@fahmiulum88
Nasi Pagar dan Tempe Mendoan (Instagram/@fahmiulum88)

Orang lokal menyebutnya sebagai Sego Pager (Bahasa Jawa : Nasi Pagar). Kuliner khas Grobogan  ini disebut sebagai Nasi Pagar karena bahan utamanya menggunakan hasil tanaman pagar yang banyak tumbuh di daerah pedesaan. Secara tekstur, Nasi Pagar ini mirip dengan nasi pecel dan nasi urap.

Nasi Pagar ini terdiri dari nasi yang diberi lauk beragam sayuran berbahan dasar tanaman pagar dan disiram dengan saus kacang dan taburan serundeng kelapa. Rasanya yang gurih, pedas, dan segar membuat makanan ini banyak dicari warga.

Seperti yang sudah diberitakan Solopos.com sebelumnya, Nasi Pagar ini banyak ditemukan di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Biasanya penjual Nasi Pagar ini beroperasi pada pagi hari karena banyak warga yang membeli sebagai menu sarapan karena komposisinya yang dianggap cukup mengenyangkan untuk aktivitas pagi hingga siang hari.

Nasi Pagar ini juga akan lebih nikmat jika disantap dengan gorengan hangat, seperti tempe mendoan, bakwan, tahu dan aneka gorengan lainnya.

Baca Juga: Vaksinasi Merdeka Sasar Santri Pondok Pesantren di Grobogan

Lempok

Ilustrasi Lempok Grobogan
Ilustrasi Lempok Grobogan (Sumber: Detik.com)

Merupakan makanan khas Kabupaten Grobogan yang  mirip dengan menu pecel. Lempok ini sendiri terdiri dari lontong kemudian dicampur dengan aneka sayuran urap, sambel kelapa dan sambal kacang.

Sama seperti Nasi Pagar, Lempok ini juga sering dibeli warga sebagai menu sarapan karena komposisinya yang cukup mengenyangkan. Mengutip dari situs Jatengprov.go.id, kuliner khas Grobogan ini bisa dijumpai di Kecamatan Kedungjati. Beda Lempok dengan sajian pecel lainnya adalah bentuk lontong atau olahan nasi yang berbentuk pipih dan dalam satu bungkus pisang biasanya dibuat bertumpuk atau berlapis.

Lempok biasanya disajikan di atas daun pisang atau dibungkus daun  jati, layaknya menu pecel pada umumnya. Bahan-bahan untuk membuat juga tergolong sederhana dan dijual dengan harga murah, yaitu seharga Rp2.000.

Salah satu penjual Lempok, Sularsih, mengaku selalu kebanjiran pesanan. Bahkan saat masa pandemi, penjualan Lempoknya justru melesat karena banyak yang mengkonsumsi saat ada kegiatan siskamling oleh para Satgas Covid wilayah. Hingga akhirnya Sularsih mengganti jam produksinya yang sebelumnnya pagi menjadi malam hari.

Botok Yuyu

Botok Yuyu Khas Grobogan
Botok Yuyu Khas Grobogan (Instagram/@ariestawahyu)

Seperti namanya, kudapan khas Jawa ini menggunakan Yuyu (Bahasa Jawa: kepiting air) sebagai bahan utamanya. Mengutip Okezone.com, Botok Yuyu biasanya dipadukan dengan nasi jagung dan sayur daun lompong atau talas. Meskipun terbuat dari kepiting, jangan beranggapan kalau makanan ini tinggi kolesterol, justru makanan ini rendah kolesterol.

Di Kecamatan Purwodadi, tepatnya di Desa Danyang, terdapat warung makan yang menyuguhkan Botok Yuyu. Warung yang dikenal dengan nama RM Nasi Jagung itu milik seorang  wanita lokal bernama Harsiti. Setiap hari, warung makan ini selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai kota.

Warung yang sudah berdiri sejak 2001 silam ini memang menyajikan berbagai menu khas setempat, salah satunya Botok Yuyu yang menjadi menu andalan warungnya. Bahkan warung ini juga memiliki pelanggan setia selama 19 tahun. Salah satu pengunjung setianya adalah Sutrisno, dirinya mengaku sudah kecanduan dengan rasa Botok Yuyu yang sudah ada sejak warung ini buka.

Dalam sehari, dia bisa menyantap 4-5 bungkus Botok Yuyu. Dia mengaku bahwa rasa Botok Yuyu di warung milik Harsiti ini sangat enak dan kaya bumbu. Apalagi makanan ini makin enak disantap dengan peyek yuyu dan juga olahan yuyu lainnya.

Becek Kerbau

becek kerbau
Becek kerbau khas Grobogan. (Youtube/Dyodoran)

Sama seperti Kabupaten Kudus, terdapat juga sajian kuliner menggunakan berbahan dasar daging kerbau di Kabupaten Grobogan. Sajian ini mirip seperti tongseng naumn berkuah bening dan menggunakan daun kedondong serta daun dayakan supaya asam.

Berbeda dengan menu Becek di daerah lain yang menggunakan Santen dan jinten, olahan Becek Kerbau ini memiliki rasa kuah yang lebih ringan dan segar karena bumbu-bumbu rempah serta daun kendondong yang digunakan. Selain itu, daging kerbau yang umumnya liat dan kasar, justru dalam hidangan becek ini memiliki tekstur yang lembut sehingga nikmat saat disantap.

Menu Becek Kerbau ini juga menjadi favorit para pejabat yang hendak santap siang. Biasanya menu becek Kerbau ini oleh penjual dihargai Rp30.000 seporsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya