SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.)

Solopos.com, SEMARANG — Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah memunculkan klaster atau kasus baru penularan Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng).

Catatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, total ada sekitar 69 kasus baru Covid-19 yang ditemukan dari kegiatan PTM di sekolah. PTM mulai digelar sejak 30 Agustus 2021 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari 69 kasus itu, paling banyak terjadi di sebuah madrasah tsanawiyah (Mts) di wilayah Kabupaten Jepara. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, membenarkan adanya penemuan kasus Covid-19 dari klaster PTM atau klaster sekolah itu.

Baca juga: Duh, Vaksinasi 4 Daerah di Jateng Ini Masih Lemot

Ekspedisi Mudik 2024

Meski demikian, ia memastikan kasus tersebut sudah ditangani secara intensif. Salah satunya dengan menutup sekolah yang menjadi klaster penularan Covid-19.

“Beberapa kejadian klaster sekolah memang terjadi di Jateng, salah satunya di Mts Jepara itu. Ada 28 orang yang terdeteksi Covid-19, 25 siswa dan 3 guru. Saya sudah komunikasi ke Kemenag [Kementerian Agama] agar sekolahnya ditutup, jangan sampai kita jadi stempel gagal [pelaksanaan PTM],” ujar Ganjar seusai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (21/9/2021).

Selain di Jepara, Ganjar juga mendapat laporan adanya kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah di Kabupaten Blora.

Baca juga: Sudah Alami Kecelakaan, Belasan Pegawai RSUD Terancam Sanksi dari Wali Kota Semarang

Covid-19 di Blora Sebelum PTM

Meski demikian, Ganjar memastikan jika penularan Covid-19 di sekolah di Blora tersebut bukan berasal dari kegiatan tatap muka atau PTM.

“Saya sudah cek yang di Blora. Saya sudah kontak Bupati, ternyata klaster di sana itu bukan karena PTM, tapi persiapan. Sebelum PTM, dilakukan skrining dan ditemukan ada yang terpapar,” ujar Ganjar.

Senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Yulianto Prabowo, yang justru memuji langkah sekolah di Blora yang menggelar testing Covid-19 sebelum menggelar PTM.

Baca juga: Warga Blora Senang Diajari Buat POC dan Pestisida Nabati oleh KKN UNS Tim 28

“Kita justru apresiasi itu [kasus penularan di Blora]. Mereka ada inisiatif melakukan skrining sebelum menjalani PTM. Itu sebagai langkah pencegahan dan antisipasi penularan. Itu bagus, harusnya jadi contoh semua daerah,” tutur Yulianto.

Yulianto mengatakan dari hasil pemeriksaan tersebut setidaknya ditemukan 40 orang yang terpapar Covid-19 dari 8 sekolah di Blora. Dari 40 orang yang terpapar Covid-19 itu mayoritas merupakan orang dewasa, atau guru dan bukan siswa.

“Jadi bukan karena PTM, karena yang terpapar itu guru semua,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya