SOLOPOS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat meninjau Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Selasa (27/7/2021). (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak 220 juta atau 70% populasi penduduk Indonesia diperkirakan akan tinggal di kota pada 2045. Tren urbanisasi tersebut meningkat dari angka 56% yang ada saat ini.

“Pada 2045 sebanyak 220 juta penduduk RI akan tinggal di daerah perkotaan atau meningkat dari 56% jadi 70% dari total populasi,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat membuka acara Indonesia Housing Forum secara virtual, Kamis (14/10/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan hal itu menjadi tantangan bagi pemerintah untuk bisa tetap menjaga keseimbangan wilayah dengan adanya urbanisasi. Termasuk menjaga daerah produktif seperti pertanian dan irigasi agar tak tergusur dengan adanya pembangunan.

“Perjalanan kota membutuhkan solusi peningkatan perumahan di wilayah perkotaan tanpa merusak kawasan pedesaan termasuk daerah produktif pertanian atau irigasi,” urai Basuki seperti dilansir detik.com.

Baca juga: Duh, 15 Juta UMKM di Ambang Bangkrut Terpukul Pandemi Covid-19

Namun pihaknya yakin urbanisasi ke depan tidak lagi dipandang sebagai beban tapi juga peluang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila dapat direncanakan dengan baik, diurus dengan regulasi yang jelas dan disediakan anggaran yang cukup.

Membangun Hunian Inklusif

Di sisi lain, menurut Basuki, pemerintah terus berupaya membangun hunian inklusif agar terwujud perumahan yang aman, layak, dan terjangkau termasuk bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Apalagi saat muncul prediksi mengenai urbanisasi besar-besaran pada 2045 mendatang.

“Penyediaan perumahan yang inklusif di Indonesia masih menghadapi tantangan berat antara lain masih rendahnya persentase KPR terhadap PDB dibanding negara lain yaitu hanya sekitar 2,9%,” kata Basuki.

Baca juga: Gemas, Jokowi Tak Mau Lagi RI Cuma Jadi Tukang Gali & Tangkap Ikan

Tantangan terakhir yang harus dihadapi untuk membangun perumahan inklusif yakni masih banyaknya rumah tidak layak huni dan backlog perumahan. Oleh sebab itu, pihaknya saat ini menambah target capaian pengadaan rumah layak huni.

“Dalam rencana pembangunan perumahan nasional 2020-2024 pemerintah telah menargetkan peningkatan rumah tangga yang menempati rumah layak, yang semula 56% jadi 70% atau equivalent dengan 11 juta rumah tangga,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya