SOLOPOS.COM - Kapolres dan Dandim berkoordinasi dengan personel gabungan dengan lesehan di trotoar atau jogging track Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (3/7/2021).(Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN—Polres Sragen dan Kodim 0725/Sragen memetakan sejumlah rukun tetangga (RT) sampai ke level desa yang masuk dalam zona merah persebaran Covid-19. Dari 208 desa/kelurahan di Sragen, teridentifikasi ada 73 desa zona merah Covid-19 karena ditemukan banyak warga yang isolasi mandiri di rumah.

Hasil pemetaan itu disampaikan Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi didampingi Dandim 0725/Sragen Letkol (Inf) Anggoro Heri Pratikno saat ditemui wartawan di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (3/7/2021). Kapolres menyampaikan fokus TNI dan Polti itu pada lokasi-lokasi yang menjadi persebaran Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya dan Dandim sudah memetakan RT-RT dan desa-desa yang banyak ditemukan warganya terinfeksi positif Covid-19. Ada kurang lebih 73 desa zona merah Covid-19 itulah yang kami garap dalam PPKM darurat. Kami juga sudah bersepakat dengan Bupati untuk meminimalisasi jumlah warga yang isolasi mandiri di rumah karena Sragen memiliki tempat isolasi terpadu yang mumpuni,” ujar Yuswanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: PPKM Darurat Tak Ada Tawar-Menawar, Ada Kerumunan di Sragen Langsung Dibubarkan!

Sektor-Sektor Esensial

Yuswanto optimistis dengan ketegasan dalam isolasi terpusat di Technopark Sragen maka persebaran Covid-19 bisa efektif dikurangi. Kapolres berharap kombinasi antara upaya meminimalisasi aktivitas masyarakat di tempat publik dengan upaya mengisolasi warga terkonfirmasi positif Covid-19 terpusat di Tehnopark bisa benar-benar menekan angka Covid-19.

Pada Sabtu itu pula, Kapolres memetakan pusat-pusat keramaian dengan melibatkan Kapolsek dan Danrmil. Pemetaan di tingkat kecamatan, kata dia, dilakukan oleh Kapolsek dan Danramil.

Dia melihat potensi kerumunan dan keramaian paling besar di wilayah Kota Sragen tetapi tidak menutup kemungkinan ada potensi keramaian di desa-desa. Dia menyampaikan sasaran operasi yustisi itu juga menyentuh sektor-sektor esensial, seperti pasar, perbankan, dan lainnya agar disiplin dalam protokol kesehatan.

Baca Juga: PPKM Darurat Sragen, Testing Ditingkatkan jadi 1.905 Orang Per Hari

Untuk mengoptimalkan pemberlakukan PPKM darurat, Kapolres menerjunkan 1.035 personel dari Polres sampai jajaran Polsek. Seribuan personel itu masih dibantuan personel TNI, Dishub, dan Satpol PP untuk prioritas kegiatan selama 18 hari ke depan, yakni selama PPKM darurat diterapkan.

Terpisah, Dandim meminta masyarakat berperan aktif, terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menjadi agen disiplin protokol kesehatan di masyarakat. Dia melihat peran masyarakat ini penting karena karena bisa membentuk kesadaran kolektif dalam disiplin protokol kesehatan.

“Terkadang kefatalan dalam kasus Covid-19 buka karena penyakitnya tetapi karena stres saat diisolasi mandiri. Dia menyampaikan peran edukasi itu penting dan mendorong warga tersebut untuk tidak takut dengan isolasi mandiri di Technopark,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya