SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak 77 SMPN dan sederajat di Sukoharjo siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dan simulasi di sekolah pada 13 September. Kegiatan PTM secara terbatas dan simulasi mengacu pada petunjuk teknis (juknis) yang telah diterbitkan Pemkab Sukoharjo pada beberapa bulan lalu.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, saat ditemui wartawan di Kantor Bupati Sukoharjo, Senin (6/9/2021). Jumlah SMPN yang melaksanakan PTM secara terbatas sebanyak 14 sekolah. Ke-14 sekolah tersebut telah melakukan uji coba pelaksanaan PTM di sekolah pada April. Sementara sekolah yang belum melakukan uji coba harus terlebih dahulu melakukan simulasi PTM di sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumlah SMP negeri dan swasta di Sukoharjo sebanyak 77 sekolah. Bagi sekolah yang belum pernah melaksanakan uji coba harus terlebih dahulu melakukan simulasi PTM secara terbatas di sekolah,” kata dia, Senin.

Baca juga: Ini Hlo Keistimewaan Nasi Goreng Pak Basiyo yang Tersembunyi di Nguter Sukoharjo

Darno menekankan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sekolah sebagai persiapan pelaksanaan simulasi PTM di sekolah. Misalnya, infrastruktur protokol kesehatan, pemberian vaksin tenaga pengajar dan persetujuan orang tua/wali murid.

Apabila ada orang tua/wali murid yang keberatan terhadap simulasi maupun PTM secara terbatas di sekolah maka kegiatan belajar mengajar dilanjutkan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Saat pelaksanaan uji coba PTM di sekolah pada April, jumlah orang tua/wali  murid yang memberi persetujuan  sekitar 95 persen.

“Saat ini, saya belum tahu apakah para orangtua/wali murid tetap mengizinkan anaknya untuk mengikuti simulasi atau PTM secara terbatas di sekolah atau tidak. Sekolah wajib meminta persetujuan kepada orangtua/wali murid,” ujar dia.

Baca juga: Wow, Ada Bulus Jumbo di Terowongan Kuno Trucuk Klaten

Mantan Kepala SMAN 1 Sukoharjo itu menyampaikan telah menerbitkan petunjuk teknis (juknis) PTM di sekolah yang mengatur secara detail infrastruktur protokol kesehatan, vaksinasi tenaga pengajar dan permintaan persetujuan orang tua/wali siswa. Dalam juknis PTM di sekolah itu disebutkan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Misalnya, jumlah siswa di ruang kelas, jumlah mata pelajaran setiap hari hingga pengaturan berangkat dan pulang sekolah.

“Kegiatan PTM secara terbatas di sekolah hanya berlangsung empat. Tidak ada istirahat sekolah. Seusai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, para siswa langsung pulang ke rumah,” papar dia.

Kendati demikian, Darno menambahkan pelaksanaan PTM secara terbatas dan simulasi di sekolah menyesuaikan grafik kasus Covid-19 baik di Kabupaten Jamu. Apabila kasus harian Covid-19 kembali melonjak sangat berisiko menggelar PTM di sekolah.

Baca juga: Sekolah di Sragen Minta Persetujuan Ortu Sebelum Tatap Muka Pekan Depan

Pelaksanaan PTM secara terbatas di sekolah dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian terutama penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 1 Sukoharjo, Suratman, mengatakan terus mematangkan persiapan pelaksanaan PTM secara terbatas di sekolah termasuk kembali mengajukan persetujuan orang tua/wali murid.

Infrastruktur protokol kesehatan telah disiapkan seperti tempat cuci tangan di depan ruang kelas dan ruang guru dan penutup wajah atau face shield Petugas bakal berjaga di depan pintu gerbang untuk memperingatkan siswa agar tidak berkerumun saat pulang sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya