SOLOPOS.COM - Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur. (Okezone.com)

Solopos.com, MAGETAN —  Telaga Sarangan yang berada di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merupakan salah satu habitat dari ikan dewa. Konon ikan tombro atau ikan dewa merupakan salah satu ikan asli yang hidup di Telaga Sarangan, yaitu ikan tombro merah. Ikan dewa ini dianggap keramat dan kabarnya bisa hilang jika air di kolam tempat tinggalnya surut. Saat ini air telaga surut drastis, lantas bagaimana kondisi ikan dewa di sana?

Sebagai informasi berdasarkan catatan Solopos.com, penebaran benih ikan dewa di Telaga Sarangan dilakukan pada 20 Juli 2019. Saat itu Bupati Magetan dan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan memimpin langsung acara penebaran 15.000 ekor bibit ikan dewa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab Magetan berharap ikan dewa itu tidak dipancing oleh masyarakat untuk dimakan. Sebab, keberadaan ikan tersebut berfungsi untuk menunjang pariwisata.

Baca juga: Asale Telaga Sarangan, Legenda Suami Istri Berubah Jadi Naga

Dikutip dari laman prokopim.magetan.go.id, Senin (11/10/2021), Kabid Perikanan Budidaya BPRSDM KKP menjelaskan Telaga Sarangan sangat cocok untuk budidaya ikan dewa. Selain untuk menambah daya tarik wisata tetapi juga untuk fungsi konservasi karena ikan Dewa adalah spesies asli Indonesia yang hampir punah. Sebab saat ini masih sedikit wilayah yang membudidayakan ikan dewa. Bukan hanya ikan dewa, ada berbagai jenis ikan lain yang hidup di Telaga Sarangan.

Pada Oktober 2019 lalu, atau sekitar tiga bulan setelah penebaran ikan dewa, air di telaga alami itu surut. Namun, menurut Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pertumbuhan ikan itu tidak terpengaruh ketinggian air. Dengan demikian kemungkinan kondisi ikan dewa di Telaga Sarangan dapat bertahan bahkan berkembang biak sampai sekarang. Apalagi dengan adanya larangan bagi warga untuk memancing di lokasi wisata tersebut.

Dulu ikan tombro merah alias ikan dewa penghuni asli Telaga Sarangan sempat tertangkap yang menyebabkan musibah di sana. Hal ini agaknya menjadi salah satu alasan warga dilarang memancing di Telaga Sarangan.

Baca juga: Menpora Yakin MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika Jalan Terus

Saat ini, kondisi air di telaga pasir yang berada di kaki Gunung Lawu itu surut. Dalam video yang beredar di media sosial terlihat bagian pinggir telaga yang dulunya dipenuhi air kini kering bahkan malah ditumbuhi rerumputan. Warga menyebut pemandangan itu mengubah telaga menjadi seperti pantai.

Surutnya air Telaga Sarangan menjadi fenomena yang lazim terjadi saat kemarau tiba. Sebab sumber air di telaga ini berasal dari hujan. Tidak ada sumber atau aliran air lain yang mengalir ke telaga seluas 30 hektare dengan kedalaman sekitar 28 meter itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya