SOLOPOS.COM - Menara Eiffel di tengah Rawa Pening. (Instagram/@olivia_debby99)

Solopos.com, SEMARANG — Keberadaan menara yang menyerupai Eiffel di tengah Rawa Pening menjadi ciri khas unik yang menjadi magnet wisatawan. Menara terseut merupakan ikon objek wisata Radesa Wisata Tuntang yang sedang naik daun di Jawa Tengah.

Dilansir dari Semarangkab.go.id, Selasa (5/10/2021), salah satu daya tarik dari Radesa Wisata Tuntang ini adalah Eiffel Tower (Menara Eiffel) yang terletak di tengah Rawa Pening. Tidak seperti menara Eiffel di Paris, Prancis, Eiffel Tower yang berada di tengah Rawa Pening ini terbuat dari bambu. Material bambunya diperoleh dari wilayah Kabupaten Semarang, tepatnya lokasi Radesa Wisata Tuntang, tempat menara itu didirikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

CEO dan Founder Radesa Wisata Tuntang dan The Green Farm, Didik Setiawan, mengatakan Eiffel Tower itu dibuat untuk menunjukan sumber daya alam berupa bambu yang ada di desa wisata tersebut. Menara ini dibuat dengan keahlihan khusus. Menara Eiffel versi Rawa Pening ini menjadi terlihat unik karena berdiri di tengah danau.

Baca Juga: Magelang Punya Lahan Cabai Luas, Tapi Panennya Susah Diprediksi

Proses pembuatan menara itu kurang lebih memakan waktu delapan bulan. Dalam pembuatannya melibatkan banyak pihak, seperti tenaga ahli bambu, BUMDes Tuntang Sejahtera, PLN Peduli, pemuda karang taruna setempat dan alumni pondok pesantren. Setelah menara selesai dibangun, eceng gondok yang mengapung di Rawa Pening dibersihkan terlebih dahulu.

Berswafoto dengan latar Eiffle Tower bambu
Berswafoto dengan latar Eiffle Tower bambu (Instagram/@dea_rchm)

Pembuatan Menara Eiffel di Rawa Pening itu pun menggunakan bambu berkualitas terbaik  yang dipotong di hari tertentu dan dipilih yang tidak cacat. Bambu kemudian diawetkan sebelum dipakai membangun menara.

Didik menambahkan Menara Eiffel dari Desa Tuntang ini dikerjakan dengan sistem panel. Dengan begitu, bagian yang rusak atau kurang baik diganti tanpa harus merubuhkan seluruh bangunan.

Menara Eiffel dari bambu ini menjadi penambah daya tarik desa wisata yang dikelola warga sekitar Rawa Pening. Menara tersebut menjadi proyek pembuatan replika pertama yang dikerjakan. Didik juga berencana akan menambah  replika lainnya di masa mendatang.

Baca Juga: Unik! Masjid Pancasila Kebumen, Bentuknya Segi Lima

Menara Eiffel dari bambu di Rawa Pening ini sudah ada sejak Juli 2020. Bagi pengunjung yang ingin melihat langsung Eiffel Tower ini harus naik perahu dulu dari pinggir Rawa Pening.

Selain menara bambu,  Radesa Wisata Tuntang ini memang berfokus menyuguhkan karya bambu dan keindahan alam rawa serta gunung yang mengelilingi Rawa Pening beserta kearifan lokal masyarakatnya. Destinasi wisata ini dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Jika pengunujung datang untuk keperluan foto pra nikah (pre-wed), jam operasionalnya dimulai pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB. Biaya tiket masuk yang dikenakan sebesar Rp10.000 per orang dengan biaya naik perahu Rp15.000 per orang. Selain itu bisa menikmati pemandangan puncak di rooftop dengan biaya tambahan Rp10.000 per orang.

Baca Juga: Istimewa! Race Control Sirkuit Mandalika Desainnya Wah Banget

Sementara itu, dilansir dari Sedesa.id, jalan menuju lokasi Desa Wisata Tuntang sudah sangat baik karena memang tidak jauh dari danau rawa pening yang pembangunannya sudah sangat pesat. Selain itu, lokasi destinasi ini juga dekat dengan jalan tol dan juga pinggir jalan raya utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya