SOLOPOS.COM - Para warga bekerja bakti membuat iratan bambu sebagai sarana upacara tradisi jembulan yang akan digelar saat pembukaan Gua Mangkubumi sebagai objek wisata sejarah di Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Masaran, Sragen, Rabu (20/10/2021). (Solopos.com/Tr Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Selain menyimpang banyak kisah unik, Gua Mangkubumi di Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Sragen, juga dikenal memiliki sesuatu yang lain.

Salah seorang warga Dukung Gebang Kota, Sutarno, 65, menyampaikan gua itu sebenarnya cukup sempit karena lebarnya hanya satu meter. Akan tetapi memanjang membentuk huruf L. Di dalam gua itu ada tembok. Sutarno heran kenapa ada tembok di dalam gua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

wisata sejarah gua mangkubumen masaran sragen
Seorang warga setempat, Sutarno, duduk bersila di depan mulut gua yang paling besar di kompleks Gua Mangkubumi yang terletak di Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Masaran, Sragen, Rabu (20/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Selain itu di dalam gua juga ditemukan tiga ekor tokek yang unik, warnanya loreng kebiru-biruan saat disorot dengan senter ponsel. “Meskipun gua itu sempit, anehnya bisa untuk bersembunyi 60 orang pada zaman Londo [penjajahan Belanda]. Siapa pun yang bersembunyi di tempat ini aman,” katanya.

Baca Juga: Warga 2 RT Sulap Gua Mangkubumi Sragen Jadi Objek Wisata Sejarah

Sutarno biasa bersih-bersih kawasan Gua Mangkubumi itu. Suatu saat, menurut pengakuannya, Sutarno pernah ditemui sosok berpakaian hitam yang diduga penunggu gua itu. Dia menyebut nama penunggunya adalah Suryapada. Si penunggu itu, kata Suparno, menyampaikan selama tujuannya baik ke gua itu maka keinginnya bisa tercapai.

wisata sejarah gua mangkubumen masaran sragen
Seorang warga menunjukkan bekas-bekas makam prajurit putri yang berada di kompleks permakaman prajurit putri dengan 21 makam di Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Masaran, Sragen, Rabu (20/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

“Keanehan lagi, sungai itu kalau banjir tidak pernah meluap sampai ke gua. Padahal di sebelah barat gua ini ada bendungan pleret yang dibangun Belanda,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Para warga di RT 011 dan RT 012, RW 005, Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Sragen, tengah merintis desa wisata. Mereka gotong-royong membuka kembali gua yang konon digunakan sebagai tempat persembunyian Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I saat Perang Mangkubumen 1749-1757.

Baca Juga: Di Gua Mangkubumi Masaran Sragen, Ada Batu yang Tak Bisa Dipindahkan

Ada dua gua yang dibuka. Sebelumnya gua itu tertutup akar pohon beringin. Gua-gua itulah yang akan menjadi magnet dari  objek wisata sejarah yang rencananya dibuka untuk umum pada Minggu (24/10/2021).

Selama sebulan terakhir warga dua RT tersebut bergotong-royong membersihkan kawasan wisata itu secara bergilir setiap hari. Inisiasi membuka gua yang semula tertimbun akar-akar pohon beringin selama puluhan tahun itu dilakukan secara swadaya.

wisata sejarah gua mangkubumen masaran sragen
Sebuah batu berukuran besar yang diduga sebagai nisan pimpinan prajurit putri pengikut Pangeran Mangkubumi di kompleks wisata sejarah Gua Mangkubumi di Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Masaran, Sragen, Rabu (20/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Warga memanfaatkan batang bambu yang ditumpuk di pinggir sungai Kedung Gedang untuk akses pengunjung. Dari situ pengunjung nantinya bisa menyaksikan gua yang dikenal dengan nama Gua Mangkubumi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya