SOLOPOS.COM - Ilustrasi berjemur. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Berjemur memang bagus untuk kesehatan tulang, tetapi punya efek buruk bagi kulit bila tak memperhatikan durasi dan waktu yang tepat justru bisa menimbulkan sunburn atau kulit terbakar sinar matahari.

Lalu bagaimana cara berjemur yang tepat? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV mengatakan sunburn yang kasusnya lebih banyak di masa pandemi Covid-19 saat ini terjadi akibat berjemur yang berlebihan.

“Banyak pasien merasa butuh vitamin D dosis tinggi berpikir semakin lama berjemur akan semakin baik. Iya, tetapi selama tidak terjadi sunburn, yang ditandai kulit mejadi merah, nyeri, terasa panas dan gatal bila disentuh, serta pada beberapa pasien muncul secara cepat dalam hitungan jam, kulit kering,” kata dia dalam sebuah diskusi media seperti dikutip dari Antaranews.com, Jumat (27/8/2021).

Bila sudah telanjur muncul masalah ini, mengoleskan pelembap bisa menjadi pertolongan pertama Anda. Menurut Susie, Anda sebaiknya tak mengaplikasikanya terlalu tipis demi mengurangi gatal dan kering.

Baca Juga: Bisa Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin, Begini Penjelasan Dokter

Tetapi, apabila pertolongan ini tak juga membantu, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Pada beberapa kasus, berjemur yang tidak tepat dan berlebihan juga bisa menimbulkan lenting-lenting air di kulit dan ini membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Di sisi lain, untuk sebagian orang, berjemur juga dapat memunculkan kelainan kulit akibat pajanan sinar matahari antara lain ruam khususnya pada mereka yang kulitnya sensitif. Ruam ini biasanya muncul dalam bentuk titik-titik kemerahan, terasa gatal dan lebih sering berada pada area tidak tertutup pakaian seperti lengan atau daerah leher.

Jadi, harus bagaimana agar berjemur tak justru berdampak buruk bagi kulit? Susie menyarankan Anda mengatur waktu dan lama jemur. Anda bisa mempertimbangkan UV indeks yang salah satunya bisa ditemukan di ponsel pintar Anda untuk mengetahui waktu berjemur yang aman.

“Saya biasanya di antara 5 dan 6, itu UV indeks relatif aman, 15 menit-30 menit. Harus setiap hari?  Tidak, kadang-kadang 3 kali sepekan cukup,” kata Susie.

Sesuaikan juga waktu berjemur dengan durasinya. Apabila Anda bisa berjemur pada waktu pagi misalnya pukul 08.00 atau 09.00, maka lama berjemur bisa 15 menit-30 menit. Tetapi bila baru bisa melakukannya pukul 11.00 atau 12.00, maka 5 menit berjemur sudah cukup.

Baca Juga: Minum Susu Sebulan Bisa Bersihkan Paru-Paru Perokok? Ini Penjelasannya

Mengenai bagian yang sebaiknya terekspos sinar matahari, menurut Susie cukup area tangan, lengan, dan tungkai saja. Ini artinya, Anda tak mesti mengekspos seluruh area tubuh seperti halnya bayi saat berjemur.

“Enggak perlu satu badan. Area lain yang tidak mau terkena efek buruk seperti muka, bisa pakai tabir surya. Boleh area mana saja tetapi kalau perempuan biasanya memilih punggung ketimbang bagian depan,” kata dia.

Usai berjemur, apabila ada keringat yang muncul atau tubuh terasa panas, tunggulah beberapa saat sebelum Anda mandi dengan air bersuhu normal (air keran).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya