SOLOPOS.COM - Petani memanen padi di salah satu petak sawah di Majasto, Tawangsari, Sukoharjo, Kamis (29/1/2015). Agenda panen padi bersama Presiden Joko Widodo di Majasto akhirnya dibatalkan dan dipindahkan ke Sonorejo. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Agenda Presiden Joko Widodo yang sedianya melakukan panen raya bersama warga Majasto, Kecamatan Tawangsari, akhirnya dibatalkan dan dipindahkan ke Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO – Penantian warga Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, akan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbuah kekecewaan.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Agenda panen raya bersama Presiden di Majasto akhirnya dibatalkan dan dipindahkan ke Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo.

Seperti diketahui, agenda kedatangan Presiden di Majasto akhirnya dibatalkan setelah diundur empat kali.

Presiden melalui Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menginformasikan lokasi kegiatan yang dihadiri Presiden dipindahkan ke areal persawahan di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo yang berbatasan dengan Desa Parangjoro, Grogol, Sukoharjo.

Presiden dijadwalkan tanam padi di lokasi tersebut Sabtu (31/1/2015) siang.

Pada Jumat (30/1/2015) pagi, Andi bersama Muspida Sukoharjo meninjau lokasi. Ratusan unit traktor bantuan yang semula berada di Majasto dipindahkan ke lokasi tersebut.

Warga Dukuh Majasto RT 002/RW 004, Sutiyo, 35, saat dimintai tanggapan mengenai pembatalan kunjungan Presiden, Jumat, menjawab sangat kecewa.

Warga Majasto lainnya, Pardi Purwanto, 57, menyampaikan hal senada. Dia menginformasikan banyak warga yang sudah mempersiapkan diri menyambut kedatangan Jokowi, Jumat pagi. Pasalnya setahu warga, Presiden sudah dipastikan datang Jumat setelah sebelumnya beberapa kali ditunda.

“Baru tadi pagi [Jumat] dapat kabar Presiden enggak jadi berkunjung. Sampai sekarang kami belum tahu alasannya. Kalau kecewa itu pasti. Harapan warga bertemu dengan Presiden sangat tinggi, tapi tiba-tiba dibatalkan,” kata dia.

Kepala Desa Majasto, Rudi Hartono, mengaku kecewa namun legawa. Menurut dia pembatalan kegiatan di Majasto diberitahukan sangat mendadak, yakni pada Kamis (29/1/2015) malam.

“Kalau tahu alasan yang sebenarnya kami bisa introspeksi diri. Apa karena jalannya jelek, apa faktor lainnya. Kalau enggak tahu apa-apa begini saya enggak bisa tenang,” kata Rudi.

Terpisah, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang mengklaim mewakili Presiden meminta maaf kepada seluruh warga Majasto.

Presiden, kata dia, tidak berniat menyakiti hati warga. Menurut Wardoyo lokasi kegiatan dipindah karena Jokowi menginginkan menanam padi di areal persawahan yang sangat luas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya