SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (Dailymail.co.uk)

Air bersih Bantul di pesisir pantai rentan tercemar

Harianjogja.com, BANTUL– Sumur di kawasan pesisir pantai selatan Bantul rawan tercemar air laut. Instrusi air laut sebelumnya telah mencemari sumur-sumur warga di sebagian pantai selatan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Rentanya sumur-sumur warga terkena instrusi air laut diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto. Pasalnya kata Dwi, tren abrasi dan gelombang tinggi di pantai selatan terus meningkat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Memang tidak tiap tahun selalu ada gelombang tinggi yang kerusakannya parah. Kadang besar kadang kecil, tapi trennya selalu meningkat beberapa tahun terakhir ini,” terang Dwi Daryanto, Kamis (14/7/2016).

Gelombang laut tersebut menyebabkan abrasi hebat di pinggir pantai. Saban tahun air laut terus bergerak ke utara dan mengurangi porsi daratan. Akibatnya kata Dwi Daryanto, sumur-sumur warga yang berada dekat dengan pinggir pantai sangat rentan terkena air laut.

Pesisir DIY menurut Dwi lebih potensial mengalami gelombang tinggi dibanding wilayah pantai utara (Pantura). Pantai di DIY berhadapan langsung dengan Samudra Hindia atau laut lepas.

“Semakin berhadapan langsung dengan laut lepas maka angin semakin kencang. Semakin kencang angin maka semakin besar gelombang,” ujarnya lagi.

Aktifitas penambangan pasir dan tambak udang yang tidak ramah lingkungan dinilai turut memperparah kondisi lingkungan di pesisir selatan. Pengerukan pasir terutama yang dekat dengan pantai dapat mempertipis kandungan pasir sehingga air laut mudah menerobos ke daratan.

Ancaman intrusi air laut juga diungkapkan warga pesisir Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul Dardi Nugroho. Era 1998 hingga awal 2000-an tiap lapak warung makan di pinggir Pantai Depok memanfaatkan sumur air tanah di warung mereka. Jumahnya kini mencapai hingga 50-an sumur.

Kini mayoritas sumur tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk memasak dan mencuci karena telah tercemar air laut. “Dulu dapat digunakan makanya dibangun sumur, sekarang ini sudah tidak bisa terutama sumur yang dekat dengan bibir pantai,” papar Dardi Nugroho.

Para pedagang kuliner di Pantai Depok sebagian mengandalkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PADM). Bila tidak ada air dari PDAM, warga terpaksa harus mencari air hingga ke perkampungan yang berada jauh dari pantai. Dardi Nugroho membenarkan, gelombang tinggi menyebabkan intrusi air laut ke sumur warga kian parah.

Intrusi air laut sebelumnya menyebakan sebagian warga Pantai Samas, Srigading, Sanden, Bantul mengalami krisis air bersih. Sejak dua pekan terakhir warga tidak dapat memanfaatkan sumur di permukiman mereka karena berubah menjadi asin. Warga harus mencair air yang lokasinya jauh dari rumah mereka saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya