SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yasin. (Antara)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Malaysia menghadapi permasalahan sosial yang serius. Salah satu buktinya adalah tingginya kasus bunuh diri di negeri jiran itu yang mencapai 1.099 kejadian. Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yasin, pun diminta mundur dari jabatannya.

Musyawarah Majelis Tertinggi (MKT) UMNO pada Rabu (7/7/2021) malam menyatakan menarik dan mengakhiri dukungan kepada Muhyiddin Yasin selaku Perdana Menteri Malaysia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden UMNO, Dr Ahmad Zahid Hamidi dalam pernyataan yang disampaikan kepada media di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan kegagalan pemerintah memenuhi aspirasi rakyat menyebabkan UMNO menarik dukungan tersebut.

“UMNO mendesak agar Muhyiddin dapat mundur secara terhormat untuk membolehkan seorang perdana menteri baru dilantik untuk suatu tempo yang terbatas,” katanya.

Baca Juga: Penerima Sinovac Tak Masuk Data Vaksinasi Nasional Singapura

Zahid menilai pemerintah gagal untuk memberikan kepercayaan kepada rakyat dalam mengurus dirinya hingga terjadi peningkatan serius dalam permasalahan sosial seperti kasus bunuh diri. Kaus bunuh diri dari Maret 2020 hingga Mei 2021 sebanyak 1.099 kasus.

“Gerakan #BenderaPutih adalah satu contoh manifestasi kekecewaan dan protes rakyat terhadap kegagalan pemerintah untuk menyantuni keperluan rakyat yang amat susah, tertekan dan terdesak saat ini,” katanya.

Sebenarnya, bukan hanya masalah tingginya kasus bunuh diri yang membuat UMNO menrik dukungan.

Zahid mengatakan MKT UMNO telah membuat beberapa garis panduan utama yang ditetapkan pada 11 Maret 2020 tatkala UMNO memberikan dukungan kepada Muhyiddin selaku Perdana Menteri.

Baca Juga: Thailand Sulap Terminal Bandara Jadi Rumah Sakit Darurat

“Dua panduan utama adalah pemerintah harus memastikan aspirasi rakyat benar-benar direalisasikan. Dan pemerintah harus segera menangani kelambanan ekonomi serta melakukan tindakan dalam menangani pandemi COVID-19,” katanya.

Pemerintah Gagal

Muhyiddin Yasin dinilai gagal memenuhi segala garis panduan yang dikemukakan oleh MKT pada 11 Maret 2020 sebagai syarat meneruskan dukungan.

Di antara beberapa perkara utama kegagalan pemerintah adalah kegagalan pemerintah menangani pandemi COVID-19 secara nyata sehingga mencetuskan keresahan dan kemurungan serius rakyat.

“Contohnya total lockdown hanya menggandakan jumlah kematian dari 2,800 menjadi lebih 5,768 korban hanya dalam tempoh 38 hari setelah PM mengumumkan total lockdown,” katanya.

Baca Juga: Australia Siap Bantu Indonesia Kirimkan 2,5 Juta Vaksin Astra Zeneca

Kemudian kegagalan pemerintah dengan menyalahgunakan keadaan darurat yang hanya untuk muslihat politik hingga memudaratkan rakyat dan ekonomi negara. Pemerintah menolak suara UMNO yang sejak dari awal menolak keras proklamasi tersebut.

“Pemerintah gagal untuk mempertahankan sistem demokrasi berparlemen hingga memandulkan segala praktek demokrasi check and balance yang menjamin hak dan suara rakyat dibela,” katanya.

Sehari sebelumnya Perdana Menteri Muhyiddin Yasin melantik dua menteri UMNO. Masing-masing Menteri Senior Pertahanan, Ismail Sabri Yaakob, sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri, Hishammudin Hussein, sebagai Menteri Senior Luar Negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya