SOLOPOS.COM - Petugas kebersihan membersihkan kamar yang dipakai pasien menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan (AHD), Boyolali, Kamis (30/9/2021). Seluruh pasien yang dirawat di fasilitas isolasi terpusat AHD telah dipulangkan pada Rabu (29/9/2021). (Espos/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI—Kabar baik bagi masyarakat Soloraya. Tempat isolasi Terpadu (Isoter) Asrama Haji Donohudan (AHD) kini berstatus nol pasien Covid-19. Penanggung Jawab Tenaga Medis Fasilitas Isoter AHD, Elisabeth Ria Widyasrini, mengatakan seluruh pasien yang menjadi isolasi di AHD dinyatakan sembuh.

Pasien terakhir yang sembuh adalah tiga orang warga Solo. Mereka dipulangkan pada Rabu (29/9/2021) pukul 8.30 WIB. Mereka dijemput petugas Dinas Perhubungan Kota Solo untuk diantar ke rumah masing-masing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lisa, panggilan akrabnya, menceritakan kondisi puncak jumlah pasien yang dirawat di AHD terjadi pada 17 juni 2021 dengan jumlah 729 pasien. Saat itu, AHD masih memanfaatkan dua gedung yakni Madinah dan Makkah untuk isolasi pasien.

Baca Juga: Tekad Nol Pasien Covid-19, Boyolali Bentuk Pos Kesehatan Tingkat RT

Pasien yang dirawat di AHD adalah pasien tanpa gejala (asimtomatik) dan pasien dengan gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah-muntah, dan beberapa pasien mengalami sesak napas. Sedangkan, pasien dengan gejala sedang hingga berat dirujuk ke rumah sakit.

Pantauan Solopos.com, Kamis (30/9) di AHD, kompleks itu terlihat sepi. Di dalam gedung, terlihat sejumlah petugas kebersihan sedang mengepel lantai kamar, membersihkan kamar mandi, menata tempat tidur di asrama.

“Pasien pulang, kamar langsung dibersihkan. Ini cleaning service juga masih membersihkan sisa pasien yang kemarin. Kami masih menunggu arahan lebih lanjut,” ujar Lisa, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: Proyek Telat, Jekek: Jika Ditangani Pemkab Wonogiri Sudah Saya Selentik

Ia meminta kepada masyarakat agar jangan lengah. Masyarakat harus tetap waspada lantaran pandemi belum usai. Di beberapa negara tetangga, justru muncul klaster-klaster baru dan jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia.

“Tetap prokes [protokol kesehatan]. Ini kan masyarakat agak euforia. Pariwisata dibuka, pertemuan tatap muka dibuka. Itu ada kecenderungan bisa timbul klaster. Jangan sampai itu terjadi. Tetap prokes 5M,” kata dia.

Prokes 5M itu antara lain memakai masker dan masker ganda apabila diperlukan serta menjaga jarak. Lalu, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta mengonsumsi makanan bergizi.

Baca Juga: Tradisi Wiwitan Buka Panen Raya Padi Rojolele Organik di Sawahan Klaten

Masyarakat dianjurkan menjaga imunitas dengan berolahraga secara teratur. Segera vaksinasi apabila ada kesempatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya