SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati area sekitar Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri dengan memakai masker, Selasa (19/10/2021) malam. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pedagang Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri diminta tak sekadar melayani konsumen. Mereka juga harus memberi edukasi disiplin protokol kesehatan.  Pedagang harus mengingatkan konsumen yang tak memakai masker agar memakai masker terlebih dahulu sebelum melayaninya.

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri membolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan lagi di kawasan alun-alun mulai Sabtu (16/10/2021) malam. Sejak saat itu alun-alun ramai pengunjung. Sebagian besar pedagang sudah berjualan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, Selasa (19/10/2021), alun-alun dipadati pengunjung. Mereka nyaris memenuhi area sekitar alun-alun. Tepi jalan sekitar alun-alun juga hampir dipenuhi sepeda motor.

Baca Juga: Evaluasi Oke, PTM SD di Boyolali akan Diperluas

Mayoritas pengunjung dan pedagang memakai masker. Ada sebagian kecil pengunjung yang tak memakai masker saat mengobrol dan membeli sesuatu. Pedagang pun ada yang menurunkan masker ke dagu. Setelah ada pembeli pedagang bersangkutan membetulkan posisi masker.

Arena permainan anak turut digelar. Anak-anak yang bermain memakai masker, tetapi orang dewasa yang mendampingi mereka justru ada yang menurunkan masker ke dagu.

Ketua Paguyuban Pedagang Alun-Alun Wonogiri, Suprijono, Rabu (20/10/2021), menyampaikan pedagang harus mematuhi aturan yang ditetapkan Pemkab. Aturan itu seperti sebelum melayani pedagang harus mengingatkan konsumen yang tak memakai masker terlebih dahulu.

Baca Juga: Lindungi Burung Hantu, Desa di Sepanjang Sungai Pusur Bikin Perdes

Pedagang boleh melayani setelah konsumen bersangkutan memakai masker. Aturan lainnya, pedagang tak boleh menyediakan alas di sekitar tempat berjualan agar tidak digunakan pengunjung untuk berkumpul.

“Pedagang harus memakai alat makan dan minum sekali pakai. Khusus pedagang yang harus memakai barang pecah belah, pedagang ronde misalnya, boleh memakai mangkuk beling, tetapi sendoknya sekali pakai. Selain itu, pedagang wajib menyediakan sarana cuci tangan,” kata Suprijono.

Dia menginformasikan, belum semua pedagang anggota paguyuban berjualan. Pedagang yang sudah berjualan lebih kurang 75 persen dari total jumlah anggota paguyuban sebanyak 110 orang.

Baca Juga: Tambang Galian C Dikeluhkan Warga Desa Tegalmulyo Klaten

Ada yang masih memperbaiki gerobak yang rusak karena lama tak digunakan. Ada pedagang yang sudah memiliki pekerjaan lain. Ada pula pedagang yang merantau agar bisa menjalankan usaha. Suprijono belum mengetahui jika semua sudah siap berjualan di alun-alun apakah para pedagang boleh berjualan setiap hari atau harus dibagi.

“Kami akan melihat dulu perkembangannya. Kalau nanti semua pedagang sudah siap berjualan akan kami koordinasikan dulu dengan dinas terkait [Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan atau KUKM Perindag],” imbuh Suprijono.

Sebelum diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Level 4 dan 3, pedagang boleh berjualan di alun-alun tetapi dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 50 persen. Kelompok satu berjualan sepekan. Kelompok dua berjualan pada pekan berikutnya begitu seterusnya. Pengaturan itu diterapkan agar pedagang yang berjualan tak terlalu banyak.

Baca Juga: Baru Dibeli, Seekor Sapi di Boyolali Tewas Tercebur Sumur

Salah satu pengunjung, Wahyu, 35, warga Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, mengaku senang bisa mengunjungi alun-alun lagi. Menurut dia, hal ini menunjukkan kondisi semakin membaik dan ekonomi mulai menggeliat.

“Kedua anak saya yang masih SD juga bisa masuk sekolah [pembelajaran tatap muka atau PTM]. Berarti kondisi sudah membaik. Semoga saja tidak ada lonjakan kasus Covid-19 lagi,” ujar Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya