ANBK Level SMP di Wonogiri Terkendala Server Down

Solopos.com, WONOGIRI—Sebanyak 139 sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang digelar secara dua tahap sejak Senin (4/10/2021). Namun, pelaksanaan ANBK ini terkendala server pusat yang down.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Sriyanto, mengatakan ANBK level SMP di Wonogiri digelar sebanyak dua tahap, yakni tahap pertama pada Senin – Selasa (4-5/10/2021) dan tahap kedua pada Rabu – Kamis (6-7/10/2021). ANBK diikuti maksimal 45 siswa dan 5 orang siswa cadangan pada kelas VIII per sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami melakukan pemantauan pelaksanaan ANBK baik di SMP negeri dan swasta di Wonogiri. Memang kami temukan kendala saat berlangsungnya ANBK, yakni soal server dari pusat yang down. Kendala ini terjadi baik di SMPN maupun sekolah swasta,” kata dia, saat ditemui wartawan, Selasa (5/10/2021).

Baca Juga: Warna-Warni Bunga Tabebuya Percantik Terminal Ir. Soekarno Klaten

Sriyanto menjelaskan ANBK adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

Berdasarkan pantauan Disdikbud Wonogiri, misalnya di SMPN 1 Selogiri siswa yang menjadi peserta ANBK sempat kesulitan untuk masuk ke akun anbk.kemdikbud.go.id untuk mengerjakan soal. Mereka akhirnya bisa login, tetapi mepet dengan batas waktu pelaksanaan ANBK sesi 1.

Baca Juga: Objek Wisata Tutup, Karyawan BUM Desa Pluneng Klaten Tersisa 23 Orang

Namun demikian, ada pula sekolah yang sama sekali tidak bisa mengikuti ANBK karena kesulitan mengakses situsnya lantaran server pusat down. Adapun pelaksanaan ANBK setiap harinya ini ada sekitar 1-3 sesi di masing-masing sekolah.

Sekolah yang gagal mengikuti ANBK pada jadwal yang telah ditetapkan kemudian membuat laporan yang berisi usulan penjadwalan ulang. Bagaimana pun server down ini mengakibatkan pelaksanaan ANBK molor dari jadwal yang telah dibuat. Di sisi lain, pihaknya meminta siswa maupun sekolah agar tenang jika ada kendala server.

“Kami menawarkan dua model ANBK kepada sekolah, yakni online penuh dan semi online [daring]. ANBK online penuh, maka komputer yang digunakan siswa di sekolah langsung ke server pusat. Sedangkan ANBK semi online, jawaban siswa akan ditampung oleh sekolah dan selanjutnya akan dikirimkan ke pusat. Pada model kedua ini, rata-rata siswa mengerjakannya di rumah,” papar dia.

Baca Juga: Naik Angkutan Umum Ribet, Masyarakat Boyolali Pilih Naik Motor

Prioritas Siswa

Di samping itu, peserta ANBK ini diprioritaskan bagi siswa yang telah mendapatkan vaksin Covid-19. Dengan demikian, cara ini untuk mencegah penularan Covid-19 saat pelaksanaan ANBK di sekolah.

Terlebih tes ini digelar di laboratorium atau ruang komputer yang biasanya di ruangan tertutup.

Analis Pelaksana Kurikulum Pendidikan Disdikbud Wonogiri, Agung Budiyanto, menambahkan sekolah yang mengikuti ANBK sebenarnya telah melakukan simulasi maupun gladi pelaksanaan tes tersebut. “Kendala dari awal ya sudah kami deteksi, tapi ini servernya dari pusat. Kalau jaringan internet di sekolah-sekolah kami cukup bagus,” imbuh dia.

Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang, Objek Wisata Klaten Minta Kaji Ulang

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Giritontro, Parman, mengamini kendala server down yang dialami sekolahnya saat mengikuti ANBK selama dua hari pada tahap pertama. Menurutnya, kendala server di luar wewenang sekolah.

“Sekolah hanya bisa berupaya agar para siswa bisa masuk login pada situsnya. Kalau soal jaringan internet kami tidak masalah. Di samping itu, kami tetap mengedepankan protokol kesehatan saat pelaksanaan ANBK ini,” jelas dia.