SOLOPOS.COM - Ilustrasi anggaran (freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga atau BTT Pemkab Klaten 2021 bakal meningkat menjadi hampir Rp80 miliar dari sebelumnya Rp15 miliar.

Anggaran BTT yang naik sekitar 400 persen itu digunakan untuk membiayai penanganan Covid-19 termasuk penyaluran bantuan warga terdampak pandemi. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pada APBD 2021, nilai BTT sekitar Rp15 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara pada Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Perubahan 2021 alokasi BTT menjadi Rp72.582.615.273 atau hampir Rp80 miliar. Artinya, ada penambahan alokasi BTT sekitar Rp57.582.615.273.

Baca Juga: Waduh! Warga Klaten Terdampak Tol Solo-Jogja Temukan Kejanggalan pada Taksiran UGR

“Pada APBD perubahan memang ada kenaikan total setahun ini hampir Rp80 miliar. Memang ada kenaikan cukup besar melihat situasi kondisi Covid-19 belum bisa diprediksi, kami menempatkan BTT cukup besar. Kalau ada apa-apa di luar perencanaan bisa menggunakan itu [BTT] untuk menangani Covid-19,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (3/9/2021).

Alokasi BTT oleh Pemkab Klaten itu masih difokuskan untuk penanganan Covid-19. Selain itu, pemkab berencana menggunakan alokasi anggaran tersebut untuk penanganan dampak Covid-19.

Sejumlah rencana kegiatan penanganan dampak pandemi Covid-19 menggunakan penambahan anggaran BTT itu di antaranya beasiswa pendidikan kepada anak yatim-piatu akibat Covid-19 yang tercatat sekitar 57 anak.

Baca Juga: 4 Opsi Sebelum Rest Area Tol Solo-Jogja di Klaten Diputuskan Terbelah

Santunan Kematian Pasien Covid-19

Santunan kepada keluarga pasien kasus Covid-19 yang meninggal dunia juga bakal dialokasikan. Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 di Klaten per Kamis (2/9/2021), jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak 2.836 orang.

Selain itu, tambahan anggaran BTT Pemkab Klaten itu direncanakan untuk pemeberian bantuan modal kepada para pedagang kecil. Mulyani mencontohkan pedagang kecil yang dimaksud seperti pedagang angkringan/hik, pedagang dawet, pedagang kantin sekolah SD/SMP, bakul sayur, dan lain-lain.

“Sasarannya pedagang kecil. Mekanismenya nanti ada usulan dari desa kemudian OPD terkait akan memverifikasi masuk kriteria atau tidak,” kata Mulyani.

Baca Juga: Umbul Pongggok Klaten Sering Ditutup, Potensi Pendapatan Rp1,2 Miliar/Bulan Ambyar

Mulyani mengatakan program kegiatan APBD untuk penanganan Covid-19 mulai merambah pada pemulihan ekonomi. “Karena kondisinya semakin baik. Kesehatan tetap menjadi prioritas utama termasuk mulai melakukan pemulihan ekonomi,” kata Mulyani.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pemkab Klaten, M Nasir, mengatakan masih menunggu pembahasan APBD Perubahan 2021 yang salah satunya memuat BTT.

Anak-Anak Yatim Piatu akibat Covid-19

“Untuk anak yatim-piatu karena Covid-19 data sudah ada. Tentu nanti kami verifikasi dulu. Soal nanti mekanisme dan nilainya [beasiswa] kami masih menunggu,” kata Nasir.

Baca Juga: Rest Area Tol Solo-Jogja Terbelah Jalan Bakal Jadi Ciri Khas Klaten

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Klaten, M Himawan Purnomo, mengatakan saat ini pembahasan APBD Perubahan 2021 masih dalam proses penyusunan Rancangan APBD Perubahan.

Kasus Covid-19 Klaten terus menunjukkan tren menurun. Berdasarkan data kasus Covid-19 per Kamis, angka kasus aktif Covid-19 sebanyak 274 orang. Sementara sebagian besar tempat isolasi terpusat kosong.

Tempat isolasi terpusat yang masih terdapat pasien yakni tempat isolasi terpusat tingkat kabupaten di GOR Gelarsena Klaten, Panti Semedi, Edotel SMKN 3 Klaten, serta Stasiun Lapangan Geologi UGM di Bayat.

Baca Juga: Hanya di Klaten, Rest Area Tol Solo-Jogja bakal Terbelah Jalan Kabupaten

Jumlah total warga yang menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat sebanyak 61 orang dari total kapasitas 775 tempat tidur per Kamis pukul 20.00 WIB.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, menjelaskan seluruh tempat isolasi terpusat tetap dipertahankan meski sebagian besar kosong. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadi kenaikan jumlah kasus Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya