SOLOPOS.COM - Kobaran api disertai kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021). Upaya pemadaman masih terus dilakukan dengan melakukan penyemprotan untuk mengisolir tangki yang terbakar agar api tidak merambat ke tangki yang lain. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.

Solopos.com, SINTANG – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyebut PT Pertamina terkesan menyepelekan perawatan kilang minyak hingga kembali terbakar di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, kilang minyak sudah beberapa kali terjadi. Mulyanyo menyesalkan terjadinya insiden kebakaran kilang tersebut, karena kebakaran kilang telah terjadi ketiga kalinya di tahun 2021 dan kebakaran yang kedua di tempat yang sama.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Terkesan Pertamina menyepelekan perawatan kilang ini,” kata Mulyanto dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Antara, Senin (15/11/2021).

Mulyanto menegaskan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu, Direktur Utama Pertamina memaparkan hasil analisis penyebab kebocoran dan kebakaran tangki BBM di kilang Cilacap dan rencana tindak lanjut ke depan.

Baca Juga: Tangki Kilang Pertamina Cilacap yang Kebakaran Berisi Pertalite 

Saat RDP tersebut kata Mulyanto, Direktur Utama Pertamina menyampaikan hasil analisis BPPT, ITB, Kementerian ESDM dan Det Norske Veritas (DNV), perihal penyebab insiden kebakaran kilang Minyak Cilacap lima bulan lalu.

Diketahui, penyebab utama kebocoran dan kebakaran pada kilang Cilacap Juni 2021 adalah korosi dan petir traveling.

Untuk itu, kata Mulyanto, Pertamina mengaku sudah menyiapkan langkah-langkah untuk pencegahan terjadinya korosi dan sambaran petir yang dapat menimbulkan kebocoran dan kebakaran kilang.

“Bahkan saat itu Pertamina berjanji untuk melaksanakan pencegahan melampau standar yang ada (beyond standard),” kata Mulyanto.

Dengan kejadian ini Mulyanto menilai rencana kerja yang dilaporkan Direktur Utama Pertamina tersebut tidak dijalankan dengan baik sehingga tidak mampu mencegah kasus kebakaran kilang.

Baca Juga: Kilang RFCC Cilacap Mulai Beroperasi Oktober 

“Dengan kasus kebakaran kilang BBM yang hampir 3 bulan sekali ini, kita menjadi khawatir dengan kondisi kilang Pertamina yang jumlahnya bisa lebih dari seribuan di seluruh Indonesia,” kata Mulyanto menegaskan.

Mulyanto berharap perlu dilakukan audit secara menyeluruh terhadap kilang-kilang yang ada, agar dapat dipetakan kondisi setiap kilang. Dengan begitu kata dia, dapat diketahui mana kilang yang masih hijau, kuning, maupun merah serta langkah-langkah mitigasinya.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama membeberkan dugaan awal penyebab kebakaran yang menghanguskan satu tangki penyimpanan bahan bakar minyak di kilang Cilacap pada Sabtu (13/11/2021) malam.

Komisaris Utama yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, dirinya telah mendapatkan laporan bahwa kebakaran di kilang Cilacap telah berhasil dipadamkan. Namun terkait dengan penyebab pasti kebakaran, pihaknya masih menunggu keterangan lebih lanjut dari pihak berwajib.

“Laporan sementara sudah dipadamkan. Penyebab belum tahu. Biasanya sama alasannya, kena petir,” katanya kepada Bisnis, Minggu (14/11/2021).

Ahok menuturkan, Pertamina sebenarnya telah melakukan evaluasi keamanan di kilangnya pascakebakaran di Kompleks Kilang Balongan pada Maret 2021 lalu.

Tidak Turun Langsung

Ahok mengunjungi langsung Kilang Balongan untuk meninjau secara dekat dampak dari kejadian itu.

Akan tetapi, untuk kebakaran salah satu tangki di Kilang Cilacap kali ini, Ahok mengaku tidak akan turun langsung ke lapangan, karena seluruh pemantauan bisa dilakukan secara jarak jauh melalui sistem command center yang dimiliki Pertamina.

“Semua terpantau dari command center yang sudah jadi di Graha Pertamina depan [Stasiun] Gambir. Soal pengusutan, nanti biar Polri saja,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati belum memberikan keterangan terkait dengan penyebab insiden tersebut. Pihaknya akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

“Kami akan lakukan evaluasi dan investigasi. Insiden ini penting untuk lesson learn-nya,” kata Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya