SOLOPOS.COM - Manajer Harian Umum Solopos, Haryono Wahyudiyanto (berdiri memegang mik), memberikan materi pelatihan jurnalistik dasar kepada peserta dari Yayasan Surya Nuswantara di Hotel Grand Setia Kawan Solo, Rabu (20/10/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Sekitar 60 anggota Yayasan Surya Nuswantara atau Tikus Pithi Hanata Baris mengikuti pelatihan jurnalistik di Hotel Grand Setia Kawan Jl Ahmad Yani Solo, Rabu-Kamis (20-21/10/2021).

Kepala Bidang Ekonomi Yayasan Surya Nuswantara, Hendri Hendradi, saat wawancara dengan Solopos.com di sela-sela pelatihan mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian program dari PT Tuntas Group.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sesuai daftar, ada 50 hingga 60 orang yang mengikuti pelatihan ini. Pelatihan jurnalistik kami gelar bersama Solopos selama dua hari ke depan dengan berbagai materi yang ada,” ujarnya.

Baca Juga: SGS 2021 Jadi Harapan Pusat Perbelanjaan Solo untuk Dongkrak Transaksi

Ekspedisi Mudik 2024

Hendri menjelaskan banyak materi jurnalistik yang diberikan kepada peserta pelatihan yang merupakan anggota Tikus Pithi dari berbagai wilayah di Pulau Jawa. Semula pelatihan akan digelar tiga hari namun akhirnya dipadatkan jadi hanya dua hari.

“Hari ini pelatihan dari pagi sampai malam karena jadwal awal tiga hari, kami padatkan jadi dua hari. Hari kedua dari pagi sampai sore. Untuk peserta dari yayasan,” katanya.

Menurut Hendri, mereka sengaja didatangkan dari sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Jogja. Peserta yang paling jauh dari daerah Banyuwangi.

Baca Juga: 11 Siswanya Terpapar Covid-19, Ini Penjelasan Kepala SMPN 8 Solo

Dengan mengikuti pelatihan jurnalistik, para anggota Tikus Pithi diharapkan mempunyai kemampuan untuk menjadi kontributor daerah masing-masing. Produk jurnalistik mereka untuk mengisi channel Youtube Surya Nuswantara (SN) TV.

Memberikan Informasi Berbobot

“Harapannya informasi-informasi yang dari daerah bisa tersampaikan ke pusat melalui link Youtube. Konten bersifat informasi tentang berbagai bidang untuk mengisi saluran yang ada,” sambungnya.

Dengan bekal ilmu jurnalistik yang mencukupi, mereka diharapkan mampu memberikan informasi yang berbobot tentang berbagai kondisi yang terjadi. “Jadi ini pengembangan dari yayasan untuk menambah kapasitas dari teman-teman untuk tahu jurnalistik,” terangnya.

Baca Juga: Awas Nabrak Lur! Ada Tiang Listrik di Tengah Jalan Depan TSTJ Solo

Bekal pelatihan jurnalistik itu tidak hanya untuk mengisi saluran Youtube, melainkan juga berbagai media sosial organisasi dan seluruh anggota Tikus Pithi. Apalagi selama ini organisasi beberapa kali mendapat serangan di medsos dari pihak yang tidak senang.

“Kenapa kami bekali teman-teman untuk meningkatkan kapasitas mereka sendiri. Agar menyampaikan ke masyarakat lebih enak, bila bahasanya lebih enak kan bisa diterima dengan baik juga,” katanya.

Baca Juga: Nunggak Pajak, Aset Perusahaan di Solo Senilai Rp560 Juta Disita 

Manajer Solopos Institute, Sholahuddin, mengatakan materi pelatihan meliputi jurnalistik dasar, teknik penulisan berita, teknik reportase, dan pengenalan karakteristik berita online.

“Peserta masih awal sehingga masih sangat dasar sekali, jurnalistik dasar. Masih pada tataran pengenalan. Apa itu berita, apa itu fakta, apa itu berita, jenis-jenis berita, kelengkapan berita, cara wawancara dan observasi, serta teknik penulisannya,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya