SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkringan di Desa Ngerangan, Bayat, Klaten. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Usaha angkringan ternyata tak hanya bertebaran di Tanah Air. Sebelum muncul pandemi Covid-19, usaha angkringan khas Ngerangan, Kecamatan Bayat, ternyata telah menembus hingga pasaran Asia Timur.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, usaha angkringan di Ngerangan, Kecamatan Bayat berawal di era 1930-an. Waktu itu, pencetus usaha angkringan asal Ngerangan, Bayat, Mbah Karso Djukut, mengikuti seorang juragan terikan di Laweyan (Mbah Wono).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selanjutnya, salah satu prembe/anak buah Mbah Djukut, yakni Mbah Wiryo Je (penemu racikan jahe dan teh khas angkringan Bayat). Usaha angkringan dengan gerobak mulai menyebar di berbagai daerah di Solo dan Jogja pada 1975.

Baca Juga: Harga Telur Anjlok Rp14.000/Kg, Peternak Ayam di Boyolali Gulung Tikar

Usaha angkringan terus berkembang hingga ke berbagai daerah di Jateng, Jatim, dan Jabar di era 1990. Bahkan di era sekarang, angkringan sempat menembus pasar di Asia Timur.

“Sebelum muncul pandemi Covid-19, ada warga kami yang membuka angkringan hingga ke Korea Selatan (Korsel). Angkringan yang ada di sana murni ala Ngerangan, seperti nasi kucing dibunteli karet, tempe benguk, gerobak, dan lainnya. Sejak muncul pandemi, warga kami itu enggak berjualan lagi di sana,” kata Kepala Desa (Kades) Ngerangan, Kecamatan Bayat, Sumarno, kepada Solopos.com, Selasa (12/10/2021).

Sumarno mengatakan di Desa Ngerangan dikenal sebagai sentra angkringan. Di Ngerangan terdapat 32 RT/13 RW. Seluruh dukuh di Ngerangan memiliki produk unggulan.

Baca Juga: Warga Wonogiri Diingatkan Bahaya Pinjol Ilegal, Pastikan Legal & Logis

“Di desa kami itu ada kampung angkringan yang berada di Dukuh Sawit. Lalu ada kampung pecel di Dukuh Mojorejo, kampung tofu di Sidorejo, kampung tiwul di Dukuh Kenteng, dan kampung dolanan,” katanya.

Direktur BUMDesa Ngerangan, Gunadi, mengatakan salah seorang warga Ngerangan yang sempat membuka angkringan di Korsel, yakni Nasir. “Angkringan yang di luar negeri itu pernah ada juga di Belanda, Jepang, dan Belarusia [selain di Korsel]. Angkringan yang di luar negeri itu biasanya juga berbasis event,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya