SOLOPOS.COM - Mega Retno Palufi bersama ayahnya, Sarjono di rumahnya, Senin (12/1/2015) (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Arisan online yang didirikan Mega Retno Palufi, warga RT 016/ RW 005 Desa Madigondo, Takeran, Magetan akhirnya gulung tikar. Mega pun dituding penipu.

Madiunpos.com, MAGETAN—Mega Retno Palufi adalah seorang gadis masih sangat belia. Ketika arisan online yang ia kelola bangkrut, ia tak kabur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia bahkan setiap hari dengan tegar menemui para tamu yang komplain atau meminta uang modal dikembalikan.

“Kalau saya niat menipu, mestinya sejak dulu saya kabur sambil membawa uang. Alamat saya saja tertulis lengkap,” kata Mega saat berbincang dengan Madiunpos.com, di kediamannya, Senin (12/1/2015).

Mega mengakui bahwa usaha arisan online yang ia dirikan tidak dihitung dengan cermat. Meski ia berhasil merekrut anggotanya 2.000 orang, namun karena ulah dia sendiri, ia harus merasakan getirnya hidup.

“Saya setiap hari meladeni tamu-tamu yang marah-marah. Ada yang bawa preman, polisi, dan melaporkan saya ke polisi. Tapi, saya kan tak kabur. Saya akan mengembalikan uang mereka,” paparnya.

Mega menyadari, ia adalah korban dari sistem yang ia sendiri tak menguasainya. Ia mengaku memiliki orang-orang yang diajak partner melalui pertemanan dunia maya. Namun, orang-orang tersebut kini sudah hilang dan tak lagi bisa dihubungi.

Bahkan, mereka ikut membawa uang yang dihimpun Mega selama ini. “Saya itu hanya korban. Tapi, saya akan kembalikan uang mereka. Orang tua saya saat ini lagi mencari pinjaman uang di bank,” paparnya.

Sekadar diketahui, utang Mega saat ini mencapai Rp1 miliar. Uang itu belum termasuk uang pribadinya yang sudah ludes ratusan juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya