SOLOPOS.COM - Automatic ozone machine yang dibikin dua siswa kelas V SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu, yakni Muhammad Eko Pujiyanto (kanan) dan Adiyatma Faturohman di sekolah setempat, Kamis (21/10/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Sebanyak 130 siswa di SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu, Klaten, tetap mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di sekolah setempat di tengah PPKM Level 2 di Kabupaten Bersinar.

Selain diwajibkan disiplin menaati protokol kesehatan (prokes), pengelola sekolah dinilai semakin nyaman dalan menyelenggarakan PTM secara terbatas menyusul temuan automatic ozone machine oleh kedua siswa di SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana diketahui, dua siswa kelas V SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu mampu membikin automatic ozone machine yang berfungsi membunuh virus dan bakteri dalam suatu ruangan (termasuk Covid-19). Kedua bocah itu, yakni Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman.

Baca Juga: Projo Fasilitasi 1.400 Dosis Vaksinasi di Banyudono Boyolali

Masing-masing masih berusia 11 tahun. Automatic ozone machine terdiri dari beberapa komponen utama. Hal itu seperti ozone generator untuk menghasilkan O3 yang dapat digunakan membunuh bakteri dan virus dengan tingkat keakuratan mencapai 90 persen.

Komponen lainnya berupa kipas untuk blower (menyebarkan O3 di dalam ruangan), timer sebagai pengatur waktu, alat pengaman guna mencegah terjadinya korsleting, boks. Automatic ozone machine juga berfungsi sebagai sterilisasi ruangan dari Covid-19.

“Di sekolah kami tak ada peserta didik atau pun guru yang pernah terpapar virus corona [13 bapak/ibu guru]. Seluruhnya diwajibkan menaati prokes, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan pakai sabun. Kami juga akan lengkapi setiap ruangan [enam ruang krlas dan satu ruang guru] dengan alat ciptaan siswa kami, yakni automatic ozone machine. Semoga, di sini akan selalu bersih [terbebas dari Covid-19],” kata Kepala SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu, Suwarto, kepada Solopos.com, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Zona Hijau, Satgas Covid-19 Butuhan Klaten Tetap Gelar Operasi Yustisi

Suwarto mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang digelar di sekolahnya masih bersifat terbatas. Setiap harinya, siswa masuk mulai pukul 07.30 WIB-10.30 WIB.

“Tiap hari masuk tapi bergantian. Jadi dalam satu kelas itu dibagi menjadi dua kelompok. Yang satu kelompok masuk hari ini, kelompok yang lain masuk besok [guna menghindari terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19],” katanya.

 

Prokes

Wakil Bupati (Wabup) Klaten, Yoga Hardaya, mengatakan setiap pengelola sekolah diwajibkan tetap menaati prokes. Meski kasus Covid-19 di Klaten melandai, prokes menjadi upaya paling efektif dalam mencegah kasus Covid-19.

Baca Juga: Alun-Alun Wonogiri Dibuka, PKL Wajib Ingatkan Konsumen Tak Bermasker

“Sejauh ini, pantauan kami penyelenggaraan PTM di sekolah berjalan lancar. Semuanya tetap prokes. Tak ada temuan berarti di sekolah-sekolah. Kami tetap mengingatkan harus tetap prokes,” kata Yoga Hardaya.

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan di Kabupaten Bersinar masih terdapat penambahan empat kasus Covid-19 dalam sehari, Rabu (20/10/2021). Di samping itu, terdapat delapan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh oleh tim medis.

“Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Klaten menjadi 34.772 kasus. Sebanyak 13 orang menjalani perawatan/isolasi. Sebanyak 31.840 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 2.919 orang telah meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya