SOLOPOS.COM - Remaja juga berisiko terkena stroke. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO–Tahukah Anda bahwa anak-anak, remaja, dan bahkan bayi yang belum lahir juga bisa terkena stroke? Ya selama ini kita beranggapan bahwa hanya orang dewasa, terutama orang berusia lanjut, yang berisiko terkena serangan ini.

Sama seperti pada orang dewasa, saat remaja terkena stroke maka terjadi ketika aliran darah ke otak berhenti, bahkan jika hanya terjadi dalam sedetik, itu bisa tetap berbahaya. Darah membawa oksigen dan zat penting lainnya ke sel dan organ tubuh, termasuk otak. Pada stroke iskemik, zat ini tidak bisa sampai ke otak dan sel-sel otak mati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sama seperti pada orang dewasa, saat remaja terkena stroke dapat merusak otak secara permanen dan membuat tubuh seseorang berhenti bekerja sebagaimana mestinya. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah di otak pecah, membanjiri otak dengan darah dan merusak sel-sel otak.

Stroke pada anak paling sering terjadi pada bulan pertama setelah lahir. Ini kadang-kadang disebut stroke perinatal (atau neonatal). Kebanyakan stroke perinatal terjadi selama persalinan atau segera setelah melahirkan ketika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen saat melakukan perjalanan melalui jalan lahir.

Baca Juga: Ini Jenis Kelamin Calon Bayi Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Stroke yang menyerang anak-anak dan remaja yang lebih besar biasanya disebabkan oleh kondisi lain yang menghentikan aliran darah ke otak atau menyebabkan pendarahan di otak.

Faktor risiko stroke pada anak dan remaja lebih bervariasi. Stroke iskemik adalah jenis yang paling umum pada anak-anak. Mereka biasanya terkait dengan:

1. Kekurangan oksigen saat melahirkan

2. Cacat jantung yang dibawa bayi lahir

3. Kelainan darah seperti penyakit sel sabit, yang menghancurkan sel darah dan menyumbat pembuluh darah

4. Cedera pada arteri (pembuluh darah yang membawa oksigen) di otak

5. Dehidrasi

6. Kelainan genetik seperti Moyamoya, penyakit langka yang mempengaruhi arteri di otak

7. Infeksi, seperti meningitis atau cacar air

Stroke hemoragik dapat disebabkan oleh:

1. Cedera kepala yang menyebabkan pembuluh darah pecah

2. Malformasi arteriovenosa, suatu kondisi di mana pembuluh darah di otak tidak terhubung dengan benar

3. Aneurisma (kelemahan pada dinding arteri)

4. Penyakit yang mempengaruhi pembekuan darah, seperti hemofilia

Baca Juga: Agar Terhindar Sunburn, Perhatikan Cara Berjemur yang Tepat

Berikut ini tanda-tanda umum stroke pada anak dan remaja seperti dikutip dari Bisnis.com, Minggu (29/8/2021) :

1. Kejang

2. Sakit kepala, mungkin disertai muntah

3. Kelumpuhan tiba-tiba atau kelemahan pada satu sisi tubuh



4. Keterlambatan atau perubahan bahasa atau bicara, seperti slurring

5. Kesulitan menelan 6. Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur atau ganda

7. Kecenderungan untuk tidak menggunakan salah satu lengan atau tangan

8. Sesak atau gerakan terbatas di lengan dan kaki

9. Masalah dengan tugas sekolah

10. Hilang ingatan

11. Perubahan suasana hati atau perilaku yang tiba-tiba

Jika Anda memiliki gejala-gejala ini, segera temui dokter. Seseorang yang aktif mengalami stroke dapat memperoleh obat yang dapat mengurangi keparahan stroke dan kerusakan otak yang diakibatkannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya