SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan tumpukan jerami yang terbakar gegara korek api yang dimainkan cucu pemilik rumah, Supriyo, di Desa Ngraji, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Senin (6/9/2021). (Solopos.com-Damkar Satpol PP Grobogan)

Solopos.com, PURWODADI — Rumah milik Supriyo, 63, warga Desa Ngraji, Kecamatan Purwodadi, Grobogan terbakar sebagian, setelah cucunya yang masih bawah lima tahun (balita) bermain korek api di dekat jerami, Senin (6/9/2021).

Menurut petugas pemadam kebakaran (damkar) Satpol PP Grobogan pos induk, Cukup Novi, kejadian sekitar pukul 08.53 WIB. Dari keterangan warga di lokasi, diduga dipicu korek api yang dimainkan cucu pemilik rumah.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Bocah berusia 3 tahun tersebut bermain korek api di dekat tumpukan jerami (pakan ternak) milik Supriyo. Saat bermain korek api balita tersebut tanpa pengawasan orang tua.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Ditangkap KPK, Ini Respons Gubernur Ganjar

Setelah bermain korek api, bocah balita tersebut pergi tanpa menyadari korek api yang dimainkannya mengenai tumpukan jerami. Barulah Supriyo dan anggota keluarga lain dibuat kaget setelah muncul api dari tumpukan jerami.

Karena tumpukan jerami berada di dalam rumah bagian belakang Supriyo khawatir bakal membakar bagian lainnya. Kontan korban yang kemudian berteriak minta tolong ke warga.

Warga yang mendengar teriakan korban segera membantu menyelamatkan harta milik korban.
Sedangkan Supriyo bersama istri Sulasih dan kedua anaknya, Andi Eiyanto serta Novi Ayuningsih berhasil menyelamatkan diri.

“Kejadian tersebut segera dilaporkan oleh Suwoto, 41, anggota Koramil 1 Purwodadi, ke pos Damkar Satpol PP. Petugas damkar langsung menuju lokasi kejadian,” jelas Kepala Satpol PP Grobogan Nur Nawanta melalui Kabid Damkar Satpol PP Grobogan Ignatius Gogot Cahyanto.

Baca juga: Lupa Mematikan Kompor, Kios di Pasar Gatak Grobogan Ludes Terbakar

Meski kebakaran jerami dan belakang rumah berhasil dipadamkan, korban menderita kerugian sekitar Rp30 juta. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.

“Sebaiknya orang tua melakukan pengawasan kepada anak-anak saat bermain. Apalagi bermain korek api dekat jerami. Mengingat saat ini juga musim kemarau, rawan kebakaran,” ujar Gogot.

Menurut Gogot, hingga 6 September sudah terjadi tiga kebakaran di Kabupaten Grobogan. Yakni di Desa Sambungharjo, Kecamatan Pulokulon, pada 1 September. Kebakaran kedua terjadi di rumah Triyono pada 2 September.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya