SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas perbankan Bank Jateng. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Bank Jateng berencana menurunkan suku bunga kredit produktif bagi nelayan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Bank Jateng berencana menurunkan suku bunga kredit bagi nasabah yang memiliki usaha produktif di sektor perikanan. Kredit produktif bagi pengusaha di sektor perikanan atau nelayan golongan menegah itu akan diturunkan hingga di bawah 10%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rencana itu disampaikan Direktur Bank Jateng, Supriyatno, seusai menghadiri acara peresmian gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng dan DIY di Jl. Kiai Saleh No. 12-14, Semarang, Jumat (17/2/2017).

“Rencana tahun ini kebijakan itu akan kami terapkan. Selama ini kan untuk bunga kredit produktif sekitar 13-14%. Kami sebenarnya tahun kemarin sudah menurunkan menjadi 11,5%. Tapi tahun ada kemungkinan akan kami turunkan lagi,” ujar pria yang akrab disapa Nono itu.

Nono menyebutkan saat ini para nelayan yang memiliki industri perikanan menengah ke atas membutuhkan kredit untuk membeli alat penangkap ikan yang baru menyusul larangan penggunaan cantrang dari pemerintah.

Dengan plafon kredit produktif Rp1 miliar di sektor perikanan itu, Nono yakin pinjaman sebesar itu, Nono yakin para nelayan golongan menengah akan mampu membeli alat tangkap ikan, seperti kapal.

“Tentunya untuk mendapat kredit ini, kami akan memberlakukan beberapa persyaratan. Selain angunan, kami juga harus melihat apakah nelayan itu punya kapal, aktif berproduksi dan tentunya izin menangkap ikan,” imbuh Nono.

Program kredit produktif bagi nelayan itu diyakini Nono tidak akan tumpang tindih dengan program Bank Jateng sebelumnya, yakni Mitra 25. Ia berdalih karena Mitra 25 diperuntukkan bagi nelayan golongan menegah kebawah dengan plafon pinjaman Rp25 juta.

Selain akan menurunkan kredit produktif bagi pelaku usaha di sektor pertanian, Bank Jateng juga akan menerapkan bunga rendah bagi pengusaha di sektor pariwisata dan pertanian.

Sementara itu dalam kesempatan itu, Bank Jateng juga mendapat apresiasi dari OJK terkait kreasinya dalam meluncurkan kredit bunga rendah dan mengampanyekan gerakan suku bunga rendah 7%.

Kepala OJK Jateng-DIY, Moch Ihsanudin, mengatakan di tengah tantangan dab ketidakpastian ekonomi global tahun 2016, capaian kinerja ekonomi nasional terutama di Jateng masih positif.

Pertumbuhan ekonomi di Jateng pada 2016 mencapai 5,02%, inflasi terjaga di angka 2,36% dan tingkat kemiskinan mencapai 13,19%.

“Capaian itu tidak lepas dari andli perkembangan di sektor jasa keuangan. Capaian itu merupakan modal yang baik untuk melangkah di tahun 2017,” tutur Moch. Ihsanuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya