SOLOPOS.COM - Mural di Flyover Janti Jogja. (Instagram/@gejayanmemanggil)

Solopos.com, JOGJA – Mural bertuliskan “Tuhan Kami Lapar” munculdi Flyover Janti, Jogja. Keberadaan coretan tersebut menjadi buah bibir setelah diunggah di akun Instagram @gejayanmemanggil, Senin (30/8/2021).

Unggahan itu disertai keterangan yang cukup memancing komentar, “Yogyakartalapar, pemimpinnya sibuk beli pagar.”

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Foto tersebut menunjukkan mural kontroversial itu beerada di sisi Flyover Janti yang bisa dilihat jelas oleh para pengendara motor.

Dikabarkan Detik.com, di bagian sisi jembatan lainnya seorang netizen yang di-repost oleh Gejayan Memanggil juga mengunggah hal yang sama. Tapi muralnya kini bertuliskan “Dipaksa Lapar dan Diam.”

Pada bagian tiang flyover dan underpass juga didapati tulisan sindiran terhadap kata PPKM dan “Bareng Penak Macak Picak.”

Baca juga: Cerita Warga Soloraya Berburu Vaksin Covid-19 Sampai ke Kulon Progo

Sebagai informasi, Flyover Janti merupakan salah satu jalan layang terpanjang di Kota Jogja. Letaknya sangat strategis karena menjadi titik temu Jl Solo-Jogja dengan ring road selatan.

Sebelum ada mural di flyover Janti Yogyakarta, tulisan serupa juga muncul di tembok jalanan kota Tigaraksa, Yogyakarta di akhir Juli 2021. Mulai dari peristiwa penghapusan mural “Tuhan Aku Lapar”  sampai senimannya didatangi polisi menjadi pemberitaan nasional.

Setelah ‘Tuhan Aku Lapar’, tulisan menyentil lainnya juga muncul serupa di kota-kota lainnya. Ada mural ‘Dipaksa Sehat di Negara Sakit’, ‘Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan’ sampai mural ‘Dibungkam’ di bawah Jembatan Kewek, Yogyakarta yang juga dihapus aparat.

Baca juga: Selebaran Dipaksa Sehat di Negara Sakit Marak di Klaten, Polda Jateng: Bukan Provokasi, Tapi Kritik

Mural tulisan ‘Tuhan Aku Lapar’ dan ‘Kita Hidup di Kota Di Mana Mural Dianggap Kriminal dan Korupsi Dianggap Budaya’ di tembok Jalan Kartini, Depok, juga baru saja dihapus Satpol PP.

Maraknya mural yang dihapus membuat Gejayan Memanggil menggelar lomba #Dibungkam sampai 31 Agustus 2021. Setiap seniman bebas membuat mural apa pun dengan merespons kondisi kotanya saat pandemi Covid-19, jika muralnya dihapus aparat menjadi poin lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya